Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari saat ini fokus melakukan pembenahan drainase di wilayah ibu kota Provinsi Sulawesi Tenggara itu untuk mengatasi masalah banjir di saat musim hujan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari, Ali Aksa, di Kendari, Minggu, mengatakan, salah satu permasalahan di Kendari selama ini adalah kerap terjadi banjir atau genangan air ketika hujan.
"Kondisi ini akibat sistem drainase yang belum tertata dengan baik seiring dengan perkembamgan kota saat ini. Sehingga kami fokus untuk melakukan pembenahan drainase," ujarnya.
Ia mengatakan, perkembangan Kota Kendari yang semakin pesat, menyebabkan areal tangkapan air semakin berkurang karena ditutupi pemukiman baru. "Salah satu solusi terbaik untuk atasi banjir adalah perbaikan atau pembenahan drainase," katanya.
Menurut dia, pembenahan dan pembangunan drainase tersebar pada 10 kecamatan yang ada di kota itu.
Kecamatan Wuawua dibangun drainase sepanjang 26.293,25 meter. Kecamatan Kambu sepanjang 11.619,76 meter. Kecamatan Poasia sepanjang 20.332,51 meter. Kecamatan Abeli sepanjang 24.299,41 meter.
Kecamatan Baruga sepanjang 18.749,06 meter, Kecamatan Kadia sepanjang 45.252,16 meter, Kecamatan Mandonga sepanjang 52.317,42 meter. Kecamatan Puuwatu sepanjang 16.284,97 meter, Kecamatan Kendari Barat sepanjang 55.610,53 meter dan Kecamatan Kendari sepanjang 10.984,25 meter.
"Meskipun sudah dibangun drainase terapi belum bisa menangani permasalahan 100 persen karena ada oknum tertentu yang terkadang sengaja menutup drainase dan ada sampah yang memutup aliran air di drainase," katanya.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum Kota Kendari, Ali Aksa, di Kendari, Minggu, mengatakan, salah satu permasalahan di Kendari selama ini adalah kerap terjadi banjir atau genangan air ketika hujan.
"Kondisi ini akibat sistem drainase yang belum tertata dengan baik seiring dengan perkembamgan kota saat ini. Sehingga kami fokus untuk melakukan pembenahan drainase," ujarnya.
Ia mengatakan, perkembangan Kota Kendari yang semakin pesat, menyebabkan areal tangkapan air semakin berkurang karena ditutupi pemukiman baru. "Salah satu solusi terbaik untuk atasi banjir adalah perbaikan atau pembenahan drainase," katanya.
Menurut dia, pembenahan dan pembangunan drainase tersebar pada 10 kecamatan yang ada di kota itu.
Kecamatan Wuawua dibangun drainase sepanjang 26.293,25 meter. Kecamatan Kambu sepanjang 11.619,76 meter. Kecamatan Poasia sepanjang 20.332,51 meter. Kecamatan Abeli sepanjang 24.299,41 meter.
Kecamatan Baruga sepanjang 18.749,06 meter, Kecamatan Kadia sepanjang 45.252,16 meter, Kecamatan Mandonga sepanjang 52.317,42 meter. Kecamatan Puuwatu sepanjang 16.284,97 meter, Kecamatan Kendari Barat sepanjang 55.610,53 meter dan Kecamatan Kendari sepanjang 10.984,25 meter.
"Meskipun sudah dibangun drainase terapi belum bisa menangani permasalahan 100 persen karena ada oknum tertentu yang terkadang sengaja menutup drainase dan ada sampah yang memutup aliran air di drainase," katanya.