Kendari (Antara News) - Seleksi jatah penerimaan calon anggota Polri tahun 2015 di lingkungan Polda Sulawesi Tenggara yang dilakukan serentak untuk tiga kelompok yakni Akpol, Brigadir maupun Tamtama sedikit turun dibanding tahun sebelumnya.

Kepala Biro SDM Polda Sultra, Kombes Polisi I.B Putra, di Kendari Jumat mengatakan, jumlah yang terdaftar melalui pendaftaran online dari seluruh Polres dan Polrestaa di Sultra tercatat 4.838 orang.

"Memang sedikit mengalami penurunan jumlah peserta bila dibanding dengan seleksi pendaftaran tahun 2014 yang mencapai hampir 6.000-an orang," katanya, usai mengikuti arahan Kapolda Sultra Brigjen Polisi Arkian Lubis, pada penandatangan pakta integritas yang juga dihadiri orang tua/wali dan calon siswa Polri.

Ia mengatakan, dari jumlah yang terdaftar itu terdiri dari calon Akpol sebanyak 256 orang yang terdiri 212 laki-laki dan 44 wanita, calon Brigadir sebanyak 3.696 yang terdiri dari 3.179 laki-laki dan 518 wanita dan calon bintara 1.001 orang.

Menurut I.B Putra, proses seleksi calon anggota Polri dengan tiga kelompok (Akpol, Brigadir dan Tamtama) itu akan dilakukan sedikitnta 11 tahapan mulai dari administrasi, kesehatan pertama dan kedua, psikologi, akademik, jasmani hingga pada seleksi penentuan akhir yang berlangsung selama lebih dari dua bulan terkahir.

"Yang pasti bahwa untuk calon taruna Akpol yang dinyatakan lulus dari semua tahapan mulai dari Polda masing-masing hingga pada penentuan tes akhir di pusat pendidikan taruna Akpol di Semarang, akan memulai ikut pendidikan pada 1 Agustus 2015 dengan masa pendidikan selama empat tahun," ujarnya.

Sementara tingkatan calon Brigadir dan Tamtama, akan memulai pendidikan pada 4 Agustus hingga 29 Februari 2016 atau sekitar tujuh bulan lamanya untuk Bintara, sedangkan Tamtama hanya lima bulan.

Terkait kuota anggota Polri untuk Sultra, I.B Putra menyebutkan, untuk kuota Akpol sebanyak lima orang, Bintara 256 (212 laki-laki dan 44 polisi wanita) dan 57 orang Tamtama Brimob.

Kapolda Sultra, Brigjen Arkian Lubis pada arahannya mengatakan, menaruh harapan kepada seluruh komponen masyarakat untuk bersama-sama mengawasai proses seleksi calon anggota Polri tahun ini.

Ia mengatakan, proses penerimaan anggota Polri dengan transparan, bersih, akuntabel dan humanies itu diharapkan benar-benar terwujud sesuai dengan harapan masyarakat yang bertujuan untuk melahirkan calon anggota Polri yang benar-benar terpercaya dan bersih dari KKN.

"Kalau dalam proses seleksi nanti, ada indikasi kecurangan baik itu dilakukan oknum anggota polisi maupun dari pihak ketiga yang berupaya untuk memberi imbalan (suap) maka akan dikenakan sanksi sesuai dengan aturan yang berlaku," ujar Jenderal bintang satu itu.

Rangkaian penandatangan fakta integritas yang dilakukan antara lain panita penerima anggota polri, pengawas, orang tua casis dan, calon siswa berisikan enam poin diantaranya dialrang melakukan persekongkolan antara panitia dengan orang tua casis dalam bentuk tandatangan bersama yang disaksikan ribuan undangan yang hadir menyaksikan.

Hadir pada acara tersebut, Wakil Ketua DPRD Sultra, Nursalam Lada, Wakapolda Kombes Polisi Razali, para paneb Polda dan ratusan orang tua siswa yang hadir.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024