Jakarta (Antara News) - Kementerian Luar Negeri telah mengonfirmasi bahwa 22 WNI yang ditahan Otoritas Yaman telah dibebaskan pada Selasa waktu setempat dan kini tengah menunggu untuk dievakuasi ke luar dari Sana'a.

         "Semua WNI yang dilaporkan ditahan Otoritas Yaman telah dibebaskan dan kini sedang menunggu untuk dievakuasi ke Al Hudaydah," kata Direktur Perlindungan Warga Negara dan Badan Hukum Indonesia Kemlu Lalu Muhammad Iqbal di Jakarta, Selasa.

         Sebelumnya, Kemlu menerima informasi dari KBRI di Sanaa bahwa 23 WNI ditahan oleh otoritas Yaman karena masalah keimigrasian, dan dua diantara mereka telah dibebaskan.

         Kemudian, pada Senin (30/3), lima orang lagi telah ditemukan di penjara Shumayla dan menunggu untuk dibebaskan.

         Dalam proses penyisiran di penjara-penjara tersebut, KBRI menemukan satu lagi WNI yang bekerja di sektor domestik (TKI) juga ditahan karena masalah keimigrasian.

         "Jadi total 22 WNI telah dibebaskan dalam waktu yang relatif singkat, hanya dalam dua hari. Kita punya hubungan baik dengan pihak otoritas Yaman sehingga proses pembebasan mereka relatif lebih lancar," ujar Iqbal.

         Saat ini, 22 WNI tersebut berada di wisma duta besar RI di Sanaa dan akan segera dievakuasi ke Al Hudaydah, wilayah Yaman yang masih relatif aman dan memiliki lapangan udara yang dapat digunakan.

         Sebelumnya, KBRI telah berhasil mengevakuasi 230 WNI ke Al Hudaydah.

         Iqbal juga menegaskan hingga saat ini KBRI di Sana'a masih beroperasi untuk mengawal evakuasi WNI, namun jika situasi semakin tidak kondusif, kegiatan operasional akan dipindah ke wisma duta besar.

         "Dan duta besar akan bermukim di Salala," ujar dia.

         Salala merupakan kota di wilayah Oman yang berbatasan dengan Yaman di sebelah timur.

         Pemerintah RI juga menjadikan Kota Salala sebagai persinggahan evakuasi WNI untuk keluar dari Yaman bagian timur (wilayah Hadramaut).

         Situasi keamanan di Yaman semakin tidak kondusif pascaserangan udara gabungan yang dipimpin Arab Saudi untuk menggempur kelompok Houthi dimulai pada pekan lalu.

         Berdasarkan data Kemlu, saat ini masih terdapat 4.159 WNI yang berada di Yaman, terdiri atas 2.626 mahasiswa, 1.488 pekerja profesional minyak dan gas, dan 45 staf kedutaan besar beserta keluarga mereka.

         Pemerintah Indonesia telah memulai proses evakuasi WNI dari Yaman sejak awal Februari lalu dan 148 orang telah dipulangkan ke Indonesia pada 1 Maret lalu.

Pewarta : Oleh A Fitriyanti
Editor :
Copyright © ANTARA 2024