Kendari  (Antara News) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra), H Nur Alam meminta bupati Buton untuk membekukan izin usaha pertambangan (IUP) aspal di wilayah Buton yang pemegangnya tidak beroperasi menambang aspal.

"Saya minta bupati Buton agar segera menertibkan izin-izin pertambangan asal yang tidak operasional karena hal itu sangat merugikan daerah," katanya saat membuka Semiloka bertajuk Pemanfaatan Teknologi Aspal Buton di Kendari, Kamis.

Menurut dia, untuk memanfaatkan aspal Buton secara optimal, Pemerintah Provinsi Sultra telah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat adar wilayah Lasalimu di Kabupaten Buton dijadikan kawasan industri khusus pengelolaan aspal Buton.

"Kita mengusulkan Lasalimu sebagai kawasan industri khusus aspal Buton karena wilayah Lasalimu letaknya sangat strategis, tepat berada di alur lalulintas kapal internasional (Alki) III yang dilewati kapal-kapal bertonase ribuan ton," katanya.

Menurut dia, jika pemerintah menetapkan Lasalimu sebagai kawasan industri khusus aspal Buton, maka produksi aspal Buton bisa menjadi penopang dari program tol laut yang digagas pemerintah.

"Sebagai kawasan industri khusus aspal, tentu produksi industri harus mudah dikapalkan ke berbagai daerah tujuan, baik di dalam maupun luar negeri," katanya.

Nah tol laut ujarnya, menjadi jawaban dari kemudahan pendistribusian dari produksi aspal ke berbagai daerah tujuan karena posisi strategis wilayah Lasalimu sendiri sangat tetap berada di jalur pelayaran internasional atau Alki III.

Menurut dia, potensi aspal Buton cukup besar, yakni diperkirakan sebanyak 3,8 miliar ton.

Dengan kebutuhan mengaspal jalan sebanyak 1 juta ton aspal per tahun katanya, maka aspal Buton bisa memenuhi kebutuhan aspal jalan selama 760 tahun.

Pewarta : Agus
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024