Ponorogo (Antara News) - Pemerintah akan menaikkan harga beli gabah dari petani untuk meningkatkan kesejahteraan petani, kata Presiden RI Joko Widodo usai panen raya di Dukuh Jetis, Desa Jetis Kabupaten Ponorogo, Jumat siang.

        "Akan ada perubahan harga gabah, tetapi menunggu 'timingnya' pas, jangan sampai merugikan petani," kata Presiden  saat menghadiri panen raya di Dusun Jetis, Desa Jetis Kabupaten Ponorogo, Jumat.

        Presiden mengatakan kenaikan itu akan dilakukan dan sesuai dengan kondisi yang ada.

        Sementara terkait stok nasional, Kepala Negara mengatakan persediaan beras nasional dalam kondisi baik. "Kemarin kita gelontorkan untuk raskin 300.000 ton untuk operasi pasar 100.000 ton. Nanti kalau pasar masih kurang gelontorkan lagi," katanya.

        Kepala Negara memastikan berapa pun stok yang dibutuhkan akan disiapkan. "Apalagi ini sekarang sudah mulai panen, Bulog, saya kira pada minggu ke-3 atau akhir bulan ini, sudah mulai beli dari petani, sudah serap dari petani," tegasnya.

        Jokowi menegaskan pada Maret ini pemerintah juga akan mengumumkan harga jual gabah yang dijanjikan akan sesuai dengan kondisi pasar dan memenuhi harapan petani.

        Presiden Joko Widodo meminta para petani agar dapat mendorong peningkatan hasil panen sehingga ketika pemerintah memutuskan tidak mengimpor beras maka cadangan atau stok pangan tetap terjaga.

        "Saya minta ke seluruh petani untuk semangat berproduksi, memelihara nanti kalau panen produksi meningkat karena saya sudah sampaikan jangan sampai ada lagi impor beras, tapi produksi juga harus naik," kata Presiden.

        Presiden mengatakan pemerintah mulai menyiapkan sarana dan prasarana bagi peningkatan produksi pertanian antara lain perbaikan irigasi, pemberian bantuan traktor, mesin pemanen kepada petani dan juga pemberian bantuan benih.

        "Jadi tergantung 'penjenangan' (anda-red) semua, janji saya tidak ada impor kalau produksi turun, gimana. Oleh karena itu semangat menanam memelihara dan memanen sehingga hasilnya produksi bisa meningkat dan sehingga tidak perlu impor beras lagi," tegasnya.

        Presiden mengatakan ada 41.000 traktor yang akan dibagikan belum termasuk alat pemanen.

        Selama menghadiri panen raya, Presiden selain memotong padi secara simbolis, juga melakukan penanaman.

        Kepala Negara juga berkesempatan untuk berdialog dan mendengarkan keluhan para petani.

        Mendampingi Presiden antara lain Menteri Pertanian Amran Sulaiman, Mensesneg Pratikno, Gubernur Jawa Timur Soekarwo dan Bupati Ponorogo Amin.

        Presiden didampingi Ibu Negara Iriana melakukan kunjungan kerja selama dua hari sejak Jumat hingga Minggu di Jawa Timur.

Pewarta : Oleh Panca Hari Prabowo
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024