Kendari  (Antara News) - Pelayanan sektor pendidikan anak pesisir dan pelosok membutuhkan perhatian serius dari pemerintah pusat dan daerah sehingga memperoleh kesempatan sama dengan anak-anak lainnya.

"Negara kita terdiri dari pulau-pulau dan sebagian mendiami daerah pelosok yang serba terbatas sarana dan prasarana untuk menunjang aktivitas sehari-hari," kata Menteri Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (PPPA) Yohana Yembise dalam kunjungan kerjanya selama dua hari di Kendari, Sulawesi Tenggara, Jumat.

Beberapa permasalahan sehingga kesempatan anak pesisir dan pelosok tertinggal dalam menuntut ilmu, antara lain, sarana dasar pendidikan yang minim dan keterbatasan wawasan tentang pentingnya pendidikan di kalangan orang.

Juga anak-anak pesisir dan pelosok dilibatkan orang tua mencari nafkah untuk menopang pemenuhan kebutuhan hidup sehari-hari.

"Tidak jarang menemukan anak-anak menjual ikan, gorengan dan lain-lain sebelum dan sesudah pulang sekolah. Hal seperti ini seharusnya tidak boleh terjadi," kata Yohana didampingi Deputi Tumbuh Kembang Anak Lenny N Rosalia.

Selain sektor pendidikan, juga anak-anak pesisir dan pelosok harus memperoleh pelayanan kesehatan yang memadai.

"Kadang-kadang urusan pelayanan kesehatan sepele. Nanti menderita suatu penyakit baru merasakan kesehatan itu berharga," kata Yohana, wanita kelahiran Manokwari, 1 Oktober 1958.

Letak geografis yang terdiri dari pulau-pulau mengharuskan pemerintah meningkatkan pelayanan pendidikan maupun kesehatan dengan fasilitas puskesmas terapung dan kelas belajar terapung.

Departemen terkait yakni Departemen Pendidikan, Kesehatan, Departemen Sosial serta PPPA harus bersinergi memberikan pelayanan pendidikan dan kesehatan bagi anak pesisir dan anak pelosok.

Pewarta : oleh Sarjono
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024