Palu   (Antara News) - Kepala Polda Sulawesi Tengah Brigjen Pol Idham Azis mengatakan insiden penembakan polisi di Kabupaten Poso oleh rekannya sendiri pada Selasa (24/2) adalah murni akibat kesalahan manusia (human error).

         "Itu adalah 'human error', tak ada yang perlu ditutup-tutupi," katanya dalam acara kopi pagi di Palu, Rabu.

         Idham mengatakan polisi saat ini terbuka dan menerima kritik demi perbaikan kinerja Polri.

         Sebelumnya, Bharada Edy, seorang anggota Brimob Mabes Polri yang sedang bertugas di Kabupaten Poso, tertembak kawan sendiri saat berada di dalam kendaraan dinas usai mengisi bahan bakar.

         Kejadian itu bermula ketika sebuah kendaraan dinas Polri berpenumpang beberapa anggota Brimob mengisi bahan bakar di stasiun pengisian bahan bakar umum (SPBU) di  Kecamatan Tambarana sekitar pukul 10.00 WITA.

         Usai mengisi bahan bakar, kendaraan tersebut melaju namun oleng, sehingga seorang anggota Brimob tak sengaja menekan pelatuk senjata yang disandangnya hingga peluru mengenai teman di sebelahnya.

         Korban tertembak di tangan dan tembus ke paha. Saat ini korban masih mendapat perawatan intensif di RSUD Poso.

         Sekitar 650 anggota Brimob Kelapa Dua Mabes Polri diperbantukan untuk mencari kelompok teroris di Kabupaten Poso.

         Secara keseluruhan terdapat sekitar 1.200 aparat gabungan Polri dan TNI yang fokus mencari kelompok teroris yang masih bersembunyi di tengah hutan.

         Aparat keamanan tersebut memburu sekitar 20 orang yang tergabung dalam kelompok teroris yang dipimpin Santoso.

         Dalam operasi di Poso dengan sandi Camar Maleo 2015 tersebut, aparat keamanan telah menemukan sejumlah bahan peledak, puluhan peluru, dan peralatan lain yang diduga kuat milik kelompok teroris.

Pewarta : Riski Maruto
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024