Kendari  (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), menganggarkan pembangunan jembatan timbang yang berfungsi mengukur volume sampah yang dihasilkan masyarakat Kota Kendari setiap hari.

Kepala Dinas Kebersihan Pertamanan dan Pemakaman Kota Kendari, Tim Farida di Kendari, Sabtu, mengatakan untuk membangun alat atau sarana tersebut pemerintah menganggarkan melalui APBD sebesar Rp500 juta.

"Ada tiga unit alat timbang, dudukan dan monitornya yang dibeli pemerintah. Nantinya akan dipasang pada jembatan timbang yang sedang dibangun," katanya.

Di jembatan timbang nantinya, kata Tin, akan dibuat juga pos pemantauan dan monitor yang akan menampilkan berat setiap kendaraan atau armada sampah yang melewati jembatan itu.

"Cara kerja alat tersebut, sampah sebelum masuk TPA akan ditimbang masing-masing volume truk, supaya dikalkulasi berapa ton sampah yang dihasilkan per hari," katanya.

Dari jumlah sampah tersebut, katanya, bisa juga mengetahui berapa besar potensi gas metan yang akan dihasilkan dan berapa kepala keluarga yang bisa disuplai kebutuhan gas metan.

Karena ke depan, kata Tin, pelayanan kebutuhan gas metan tidak hanya untuk warga kampung mandiri energi, tetapi juga untuk warga di kelurahan lainnya yang ada di Kendari.

"Alat modern yang kami adakan ini, akan beroperasi pada akhir tahun 2014," katanya.


Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024