Manado   (Antara News) - Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) Jenny Karouw menjamin stok gula pasir sangat aman menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru 2015.

        "Stok gula pasir yang ada saat ini sekitar 9.000 ton untuk memenuhi permintaan konsumen yang jumlahnya mulai meningkat jelang Perayaan Natal dan tahun 2015," kata Jenny di Manado, Kamis.

        Jenny mengatakan stok gula pasir ini mampu memenuhi permintaan pasar, karena kebutuhan masyarakat Sulut akan produk yang satu ini hanya 3.500 ton setiap bulannya.

        "Masyarakat tidak perlu khawatir, karena pemerintah menjamin ketersediaan gula pasir cukup banyak," jelasnya.

        Karena Sulut bukan daerah produsen, kata Jenny, maka gula pasir dipasok dari Provinsi Gorontalo dan Pulau Jawa, yakni baik gula kristal putih untuk konsumsi masyarakat maupun gula rafinasi yang diperuntukkan bagi industri.

        Menurut Yenny, sejumlah distributor mengkui biaya angkutan mulai turun, jadi diperkirakan harga gula pasir akan turun.

        Ia mengatakan bahwa Untuk kebutuhan gula rafinasi bagi industri juga sama, yakni sebanyak 3.500 ton per bulan, dan mampu dipenuhi.

        Kepala Bulog Divre Sulut Yayan Suparyan mengatakan bahwa saat ini, Bulog telah menjadi penyalur produk gula pasir, sehingga berapapun kebutuhan masyarakat siap dipenuhi.

        "Saat ini, gula kristal putih di gudang Bulog cukup banyak, jadi masyarakat bisa langsung datang membeli baik eceran maupun dalam jumlah yang banyak dengan harga Rp10.000 per kilogram," jelas Yayan.

        Apalagi, katanya, dalam menghadapi perayaan Natal dan Tahun Baru  kebutuhan gula pasir masyarakat pasti akan meningkat, namun masyarakat tidak perlu khawatir stok di Sulut cukup banyak.

Pewarta : Jootje Kumajas
Editor :
Copyright © ANTARA 2024