Kendari   (Antara News) - Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam Negeri (STAIN) Kendari, Sulawesi Tenggara, menggelar seminar nasional bertema penguatan karakter kepemimpinan dalam meningkatkan daya saing lembaga pendidikan.

Ketua STAIN Kendari, DR Nur Alim, saat membuka seminar tersebut, di Kendari, Rabu, mengatakan dengan karakter kepemimpinan yang kuat, diharapkan dapat meningkatkan daya saing lembaga pendidikan Islam yang berkewajiban menciptakan generasi yang mampu karya dan bermanfaat bagi umat manusia.

"Kita tidak bisa menutup mata dengan tantangan global yang hari ini dihadapi oleh lembaga pendidikan islam, maka dari itu sangat dibutuhkan penguatan karakter kepemimpinan untuk menjawab seluruh tantangan itu,"ujarnya.

Pembicara dalam seminar tersebut, yakni Prof Mudjia Rahardjo (Rektor Universitas Islam Negeri Malang) dan Prof Abdulah Alhadza (Guru Besar Universitas Muhammadiyah Kendari).

Mujia Rahardjo mengatakan, penguatan karakter kepemimpinan sangat dibutuhkan untuk menjawab masalah menejemen dan profesionalitas pengelolaan lembaga pendidikan Islam di Indonesia.

"Dengan memanajemen lembaga pendidikan secara baik merupakan sebuah solusi, sebagai upaya perbaikan dalam bentuk reorientasi agar keluar dari permalsahan yang selama ini dihadapi oleh lembaga penddikan Islam,"ujarnya.

Ia menambahkan terpinggirnya lembaga pendidikan Islam dari persaingan disebabkan oleh faktor internal dan eksternal dari lembaga pendidikan Islam itu sendiri.

Menurutnya faktor internal yang menjadi penghabat pengembangan lembaga pendidikan Islam yakni meliputi manajemen pendidikan, faktor kompensasi profesional guru dan faktor kepemimpinan.

Sedangkan untuk faktor ekternal dihambat oleh, adanya perlakuan diskriminatif dan adanya paradigma tentang pendidikan Islam yang lebih didominasi oleh pendekatan sektoral dan bukan pendekatan fungsional.

"Saat ini lembaga pendidikan Islam di indonesia terus berbenah dan telah diakui oleh dunia,"ujar Rektor UIN Malang tersebut.

Sementara itu, Prof Abdulah Alhadza, mengatakan era globalisasi secara nyata merupakan tantangan baru dan kompleks sekali bagi ummat Islam dan pendidikan Islam.

"Lembaga pendidikan Islam harus meningkatkan nilai tambah dalam lembaga pendidikan sebagai pencetak sumber daya manusia,"ujarnya.

Ia menambahkan, selain meningkatkan nilai tambah lembaga pendidikan islam juga dituntut untuk melakukan penelitian secara berkesinambungan bagi peningkatan dan pengembangan kualitas sumberdaya manusia.

Kemudian pendidikan Islam juga harus meningkatkan daya saing umat dalam menghasilkan penemuan dan penguasaan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni.

"Semua tantangan tersebut menuntut adanya sumberdaya manusia yang berkualitas serta memiliki keterampilan yang dibutuhkan untuk menjawab tantangan global,"ujarnya.

Maka dari itu, lanjut Guru besar Universitas Muhammadiyah Kendari tersebut, lembaga pendidikan islam harus mampu mewujudkan lulusan yang berwawasan luas, unggul dan profesional, yang akhirnya dapat menjadi teladan yang dicita-citakan untuk kepentingan masyarakat, bangsa dan negara.

Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024