Kendari (Antara News) - Pemerintah Kota Kendari menyiapkan dana sekitar Rp40 miliar untuk pembangunan gedung baru DPRD setempat.
Wali Kota Kendari, Asrun, di Kendari, pekan lalu, mengatakan rencana pembangunan gedung DPRD Kota sudah mulai memasuki tahap tender.
"Gedung DPRD Kota Kendari yang akan di buat konstruksi dua lantai, ditargetan rampung 2015 sehingga 2016 dapat difungsikan," kata Asrun.
Menurut Wali Kota, bagian ruang sidang gedung baru tersebut akan diperluas atau didesain untuk 50 orang anggota DPRD.
"Harus kita desain seperti itu, karena kedepan bisa saja anggota dewan kita bertambah seiring dengan pertambahan warga Kendari," katanya.
Disebutkan, pembangunan gedung DPRD Kota Kendari yang baru, berlokasi di sekitar Rumah Sakit Abunawas Kendari, yang merupakan kawasn perkantoran SKPD lingkup Kendari yang baru.
Menurutnya, pembangunan gedung baru DPRD Kota Kendari sudah menjadi agenda prioritas, karena gedung yang digunakan saat ini tidak representatif.
"Apalagi gedung tersebut, merupakan salah satu aset pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara," katanya.
Awalnya kata Asrun, pihaknya memperkirakan anggaran pembangunan gedung itu hanya Rp30 miliar, tetapi karena ada penambahan volume pekerjaan dalam rancangan sehingga meningkat menjadi Rp40 miliar.
Wali Kota Kendari, Asrun, di Kendari, pekan lalu, mengatakan rencana pembangunan gedung DPRD Kota sudah mulai memasuki tahap tender.
"Gedung DPRD Kota Kendari yang akan di buat konstruksi dua lantai, ditargetan rampung 2015 sehingga 2016 dapat difungsikan," kata Asrun.
Menurut Wali Kota, bagian ruang sidang gedung baru tersebut akan diperluas atau didesain untuk 50 orang anggota DPRD.
"Harus kita desain seperti itu, karena kedepan bisa saja anggota dewan kita bertambah seiring dengan pertambahan warga Kendari," katanya.
Disebutkan, pembangunan gedung DPRD Kota Kendari yang baru, berlokasi di sekitar Rumah Sakit Abunawas Kendari, yang merupakan kawasn perkantoran SKPD lingkup Kendari yang baru.
Menurutnya, pembangunan gedung baru DPRD Kota Kendari sudah menjadi agenda prioritas, karena gedung yang digunakan saat ini tidak representatif.
"Apalagi gedung tersebut, merupakan salah satu aset pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara," katanya.
Awalnya kata Asrun, pihaknya memperkirakan anggaran pembangunan gedung itu hanya Rp30 miliar, tetapi karena ada penambahan volume pekerjaan dalam rancangan sehingga meningkat menjadi Rp40 miliar.