Kendari  (Antara News) - Seluas 1.993 hektar sawah yang tersebar di sejumlah kabupaten di Sulawesi Tenggara terancam puso karena kemarau panjang yang melanda wilayah provinsi tersebut akhir-akhir ini.

Sekretaris Dinas Pertanian Tanaman Pangan Sulawesi Tenggara, Suryatin di Kendari Sabtu mengatakan sawah yang kekeringan tersebut merupakan bagian dari 93.000 hektar sawah yang ditanami musim tanam 2014 ini.

"Dari luas areal tanam sawah milik para petani itu, sebagian besar sudah dipanen," katanya.

Menurut dia, kemarau panjang yang melanda wilayah Sultra saat ini telah menyebabkan sawah seluas 2.980 hektar mengalami kekeringan.

Dari luas areal sawah yang mengalami kekeringan tersebut kata dia, seluas 987 hektar tidak bisa diselamatkan lagi atau telah gagal panen sedangkan 1.993 masih terancam puso.

"Kami berharap sawah yang terancam puso ini masih bisa diselamatkan dan menghasilkan panen gabah," katanya.

Ia memperkirakan dampak dari kekeringan sawah di daerah ini bisa menurunkan produksi gabah kering giling (GKG) sekitar 1,8 persen dari target produksi gabah Sultra tahun ini sebesar 635.565 ton GKG.

Target produksi gabah tersebut kata dia, meningkat sebesar 13 persen bila dibandingkan dengan tahun 2013 sebanyak 561.361 ton GKG.

"Jika produksi gabah sebanyak itu bisa terwujud, Sultra bisa suplus produksi beras sekitar 80.000-an ton. Tahun 2013 lalu, Sultra surplus produksi beras sekitar 70.000 ton lebih," katanya.


Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024