Kendari  (Antara News) - Aksi blokir jalan Poros Raha-Lakapera Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara dilakukan sekelompak warga di daerah itu mengakibatkan akses jalan terputus karena warga menutup jalan dengan menebang kayu dan memasang tenda di badan jalan.

Keterangan dari penanggung jawab Proyek pengaspalan jalan Raha- Lakapera Dinas Pekerjaan Umum Sultra, Laode Tamaka, ST melalui telepon di Raha, Senin membenarkan masih terjadi pemblokiran jalan di desa Wantiworo, Kecamatan Parigi, sehingga kendaraan roda empat yang akan melintas di wilayah itu belum bisa meliwati jalan itu.

"Kecuali untuk kendaraan roda dua sudah bisa melewati kawasan itu," kata Tamaka seraya menambaahkan alasan pemblokiran jalan di wilayah tersebut karena masyarakat sudah lama menderita dengan debu di saat musim kemarau seperti saat ini.

Menurut Tamaka, akses jalan yang kini mulai dibuka kembali setelah pihaknya melakukan pertemuan dengan sejumlah tokoh masyarakt dan tokoh agama di wilayah itu dengan menawarkan beberapa kesepakatan yakni menyediakan kendaran truk pengangkut air yang setiap saat melakukan penyiraman di wilayah itu.

Ia mengatakan, proyek pengaspalan jalan dengan menggunakan Aspal Buton di poros Raha Lakapera itu menggunakan anggaran melalui APBD Provinsi 2014 senilai Rp11,5 miliar dengan panjang jalan 10,100 kilo meter (Km).

Dari panjan jalan tersebut, kata Tamaka di bagi tiga segmen pekerjaan yakni, pada segmen pertama sepanjang 3,8 kilo meter yang menghubungan dari Desa Latompe Kecamaatan Lawa hingga Desa Katako Kecamataan Wadoga.

Sementara segmen kedua sepanjang 2,3 kilo meter dari Desa Bahutara Kecamatan Lawa sampai dengan Desa Lindo Kecamatan Kontukowuna, dan segmen ketiga pekerjaan sepanjang 4 kilometer dari Desa Lameo Kecamatan Kabawo hingga perbatasan desa Laiba Kecamatan Parigi.

Ia juga menambahkan, selain anggaran APBD, pemerintah provinsi melalui APBD perubahan 2014 juga kembali mengalokasikan anggaran senilai Rp4 miliar dengan panjang jalan yang diharapkaan bisa terjangkaau sepanjaang 4 kilo meter.

Dampak dari pemblokiran jalan yang dilakukan masyaarakat selama hampir sepekan terakhir, ikut mempengaruhi harga bahan bakar minyak (BBM) di wilayah itu hingga mencapai kisaran Rp20.000-Rp25.000 per liter.

Disisi lain bagi kendaraan umum maupun kendaraan proyek yang akan mengakut bahan material juga ikut tersendat karena tidak bisa melewati kawasan yang diblokir warga.

"Selama sepekan terakhir terminal penumpang trayek Raha-Wamengkoli, nampak sepi akibat tidak adanya kendaraan umum yang turun dari desa ke kota, dan begitu pula sebaliknya dari kota Raha menuju Kecamatan Parigi, Tongkuno desa lainnya," ujar Laode Muhlis warga Kelurahan Wakumoro.

Pewarta : oleh Azis Senong
Editor : Abdul Azis Senong
Copyright © ANTARA 2024