Jayapura  (Antara News) - Panglima Kodam Cenderawasih Mayjen TNI Christian Zebua mengungkapkan bahwa masyarakat di Papua dan Papua Barat semakin memberikan dukungan kepada aparat TNI dan Polri dalam menumpas gerakan sipil bersenjata (GSB).

        "Masyarakat di Papua dan Papua Barat semakin mendukung kami (TNI-Polri). Mereka melaporkan hal-hal yang berkaitan dengan keamanan, seperti ada orang bawa senjata di Lanny Jaya dan Puncak Jaya," kata Christian, pada acara tatap muka dengan insan pers, di Koridor Makodam, Polimak IV, Kota Jayapura, Papua, Jumat.

        Ia mengatakan, kepercayaan masyarakat di dua di provinsi itu kepada aparat penegak hukum, khususnya kepada prajurit Kodam Cenderawasih, dapat terjadi karena berbagai upaya yang terus dilakukan, salah satunya lewat tiga langkah strategis.

        "Ketiga cara itu yakni merebut hati dan pikiran rakyat Papua lewat bhakti sosial, pengobatan massal. Melumpuhkan dan merebut senjata dari kelompok yang berbeda paham. Serta membangun opini yang positif dan konstruktif dengan bertindak yang sesuai aturan yang ada," kata mantan Danrem 171/PVT itu.

        Di Lanny Jaya, kata Christian, prajurit TNI mambantu Polri dalam menjaga keamanan justru mendapat sambutan yang baik dari masyarakat setempat.

        "Waktu kunjungan saya disana, mereka (masyarakat) sempat melihat saya dengan mata tajam, menunjukkan ketidaksukaan. Tetapi setelah disapa dan bersalaman dengan mereka, saya diterima baik," katanya.

        Masyarakat di Lanny Jaya, lanjut Christian, sebenarnya menginginkan pembangunan di semua bidang karena dari hasil tatap muka dan dengar harapan hati mereka, hal itu terungkap.

        "Mereka ingin seperti di daerah lainnya, adanya pembangunan. Mereka iri dengan kemajuan di kota, makanya mungkin ada yang berseberangan. Tetapi jika ini cepat direspon dan ditangani pasti akan ada kemajuan dalam pembangunan dan yang berbeda paham bisa sejalan dengan kita," katanya.

        Mengenai kelompok Porum Wenda, Enden Wanimbo dan Goliat Tabuni, yang selalu dikabarkan membuat ulah di daerah pegunungan Papua, mantan Kadispen TNI itu menyampaikan jika prajuritnya sudah tahu kekuatan dan letak lokasi kelompok-kelompok tersebut.

        Hanya saja, suami dari Ina Andani Zebua itu mengatakan pendekatan kasih sayang dan keagamaan yang telah diserukannya sejak menjabat sebagai Pangdam Cenderawasih dua tahun silam itu lebih diutamakan dari pada mengangkat senjata.

        "Tetapi jika mereka balik melawan, tentunya akan saya tumpas. Di Papua itu tertib sipil tidak ada namanya operasi militer, prajurit TNI yang bertugas di Lanny Jaya pada waktu ini hanya memback up polisi," katanya.

        "Jika ada pihak berseberangan yang mati, hati kecil saya juga menangis. Begitu juga jika ada anak buah saya yang kena tembak dari mereka. Untuk itu, saya lebih utamakan pendekatan keagamaan. Di Lanny Jaya bersama Polisi kami libatkan tokoh agama untuk mengimbau kelompok tersebut untuk kembali ke pangkuan ibu pertiwi," tambahnya.

Pewarta : Alfian Rumagit
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024