Raha (Antara News) - Pemerintah Kabupaten Muna, Sulawesi Tenggara, akan membangun pelabuhan feri penyeberangan Lagasa Kecamatan Duruka-Pure, Kecamatan Wakorumba Selatan pada 2015.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
(Dishubkominfo) Kabupaten Muna Edwar di Raha, Rabu, mengatakan dalam membangun pelabuhan tersebut Pemkab Muna mendapat alokasi dana dari APBN Kementerian Perhubungan sebesar Rp40 miliar lebih.
"Kami mulai merencanakan dan mengusulkan dana pembangunan pelabuhan feri ini sejak 2013, namun baru disetujui Kemenhub melalui APBN 2015," katanya.
Menurut dia, pembangunan pelabuhan feri Lagasa - Pure tersebut untuk memperlancar akses angkutan barang dan jasa melalui transportasi laut.
"Keberadaan pelabuhan Feri Lagasa - Pure sangat dibutuhkan masyarakat di dua wilayah kecamatan itu, termasuk kecamatan-kecamatan lain yang menjadi tetanggannya," katanya.
Menurut dia, wilayah Lagasa di daratan Muna dan Pure di daratan Pulau Buton, selama ini hanya dihubungkan dengan kapal-kapal motor milik rakyat yang kapasitas angkutnya sangat terbatas.
Dengan menggunakan kapal penyeberangan Fery kata dia, jumlah penumpang dan barang yang diangkut bisa lebih banyak, bahkan bisa memuat kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Pokoknya, pelabuhan Feri Lagasa-Pure akan meningkatkan mobilitas angkutan barang dan jasa di dua wilayah tersebut dan pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mun," katanya.
Kepala Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika
(Dishubkominfo) Kabupaten Muna Edwar di Raha, Rabu, mengatakan dalam membangun pelabuhan tersebut Pemkab Muna mendapat alokasi dana dari APBN Kementerian Perhubungan sebesar Rp40 miliar lebih.
"Kami mulai merencanakan dan mengusulkan dana pembangunan pelabuhan feri ini sejak 2013, namun baru disetujui Kemenhub melalui APBN 2015," katanya.
Menurut dia, pembangunan pelabuhan feri Lagasa - Pure tersebut untuk memperlancar akses angkutan barang dan jasa melalui transportasi laut.
"Keberadaan pelabuhan Feri Lagasa - Pure sangat dibutuhkan masyarakat di dua wilayah kecamatan itu, termasuk kecamatan-kecamatan lain yang menjadi tetanggannya," katanya.
Menurut dia, wilayah Lagasa di daratan Muna dan Pure di daratan Pulau Buton, selama ini hanya dihubungkan dengan kapal-kapal motor milik rakyat yang kapasitas angkutnya sangat terbatas.
Dengan menggunakan kapal penyeberangan Fery kata dia, jumlah penumpang dan barang yang diangkut bisa lebih banyak, bahkan bisa memuat kendaraan roda dua maupun roda empat.
"Pokoknya, pelabuhan Feri Lagasa-Pure akan meningkatkan mobilitas angkutan barang dan jasa di dua wilayah tersebut dan pada gilirannya akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Mun," katanya.