Ternate   (Antara News) - Badan Kepegawaian Negara meminta para pelamar calon pegawai negeri sipil di berbagai kabupaten dan kota di Maluku Tengah, tak mengkhawatirkan penerapan sistem "Computer Assisted Test" yang baru pertama kali di daerah setempat.

         "Dibanding menggunakan ujian dengan menggunakan lembar LJK yang harus mengisi lingkaran tersebut dengan sangat teliti, sistem CAT  sangat jauh lebih sederhana dibandingkan dengan LJK yang harus menggunakan pensil 2B yang asli, karena kalau menggunakan pensil yang palsu dijamin sudah tidak terbaca," kata Kepala Kantor Regional XI Badan Kepegawaian Negara Manado Englits Nainggolan di Ternate, Kamis (28/8).

         Selain itu, katanya, kalau menggunakan pensil, harus utuh membulatkan lingaran dalam lembaran jawaban.

         Hanya saja, katanya, kemungkinan istilah teknologi CAT yang baru didengar sehingga masih terasa asing di kalangan calon pelamar CPNS.

          "Tapi dalam pelaksanaannya sesungguhnya ini sangat sederhana karena hanya menggunakan modul satu jari dengan 'mouse' dan itu nanti dipandu," katanya.

         Ia meminta masyarakat dan pelamar umum CPNS agar tidak menjadikan sistem CAT sebagai alat yang selalu menghantui.

         Sistem itu, katanya, diciptakan untuk mempermudah akses peserta saat melaksanakan seleksi CPNS.

         Dia mengakui hingga saat ini masih ada sebagian daerah yang notabene jaringanya belum terlalu memadai atau tidak selancar jaringan server di Kota Ternate.

         Akan tetapi, katanya, hal itu sebenarnya menjadi daya juang para pelamar, apakah mereka memiliki niat yang kuat atau tidak untuk ikut seleksi.

         "Sehingga kalau memang ada kemauanya dan peserta bersangkutan memiliki daya niat maka sampai kemana pun dia akan tes, tetap dia akan berhasil," katanya.

         Dia menjelaskan penilaian seleksi dengan pemakaian sistem CAT juga mengundang kesan positif karena Kementerian Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi memakai sistem itu, agar menjamin penerimaan CPNS 2014 yang lebih transparan dan jujur.

         "Jadi tidak ada lagi bayar-membayar untuk meloloskan peserta sebagai CPNS, karena ini tidak bisa diubah oleh siapa-siapa, sebab ini sudah terintegrasi langsung dengan sistem, jadi nilainya tidak bisa diubah lagi, sehingga masyarakat tidak lagi dibohongi dan sangat hemat baik tenaga maupun biaya," katanya.

         Dia mengatakan saat tes CPNS dengan menggunakan sistem CAT, pihak penyelenggara juga menyediakan layar sebagai alat pengawalan.

         "Jadi, masyarakat juga bisa melihat langsung berlangsungnya tes itu dan sudah tidak ada lagi kecurangan, ini yang diharapkan oleh semua pihak agar penerimaan CPNS benar-benar berlangsung jujur," katanya.

Pewarta : Abdul Fatah
Editor : Sarjono
Copyright © ANTARA 2024