Kendari  (Antara News) - Deputi Kepala Perwakilan Bank Indinesia Bidang Moneter Provinsi Sulawesi Tenggara (SUltra), Farley Piga, mengatakan kredit konsumsi masyarakat Sultra masih tinggi dengan mengalami peningkatan sebesar 7,15 persen.

"Kredit kendaraan bermotor dan barang elektronik masih mendominasi kredit konsumsi masyarakat,"ujarnya, di Kendari, Rabu, saat ditemui pada acara desiminasi ekonomi dan keuangan regional Sultra triwulan kedua 2014.

Ia menambahkan kredit konsumsi rumah tangga di Sultra mengalami peningkatan sebesar 7,15 persen pada triwulan kedua 2014 atau mengalami akselerasi dibandingkan periode sebelumnya yang tercatat tumbuh 2,32 persen.

Menurutnya dengan NPL kredit konsumsi yang berada pada tingkat 1,05 persen atau masih terjaga pada level di bawah 5 persensehingga masih dinilai memiliki ketahanan yang cukup baik.

"Yang perlu diwaspadai adalah disaat kredit konsumsi mendominasi pinjaman masyarakat, dibandingkan untuk kredit kegiatan modal usaha dan investasi," ujarnya.

Dominasi pangsa kredit konsumsi dibandingkan jenis kredit lainnya searah dengan pertumbuhan ekonomi Sultra yang mengalami perlambatan akibat berhentinya aktifitas pertambangan pengaruh pemberlakuan UU minerba.

"Untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang harus ditingkatkan adalah kredit investasi dan usaha. Pasalnya, sektor konsumsi hanya menjadi pendorong sementara bagi pertumbuhan ekonomi," ujarnya.

Untuk memacu pertumbuhan ekonomi secara produktif di Sultra membutuhkan keterlibatan semua pihak agar konsentrasi penyaluran kredit pun tidak terfokus pada segmen konsumsi yang sebenarnya rapuh bagi perekonomian.

Ia berharap dengan tumbuhnya kredit konsumsi harus dibarengi dengan jenis kredit lainnya sehingga dapat terus mendorong pertumbuhan ekonomi. Sektor usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) perlu mendapat prioritas untuk mendapat kredit usaha kerja dan investasi.

Pertumbuhan kredit kepada UMKM Sultra mengalami akselerasi pada triwulan kedua 2014, tercatat tumbuh sebesar 7,71 persen setelah pada periode sebelumnya tumbuh sebesar 0,7 persen.

Pembiayaan kepada UMKM Di Sultra masih memiliki prospek yang baik seiring dengan angka NPL yang masih berada pada kisaran 5 persen pada triwulan kedua 2014. NPL kredit UMKM Sultra tercatat sebesar 5,16 persen.

Pewarta : La Ode Abdul Rahman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024