Manokwari (Antara News) - Kepala Bulog Subdivisi Regional Mamokwari, Papua Barat, Zulkarin Nurdin mengakui beras produksi petani Kabupaten Manokwari kualitasnya lebih bagus bila dibandingkan dengan beras yang didatangkan dari luar Papua.

         "Hanya saja beras yang diproduksi petani Kabupaten Manokwari belum mencukupi untuk memnuhi kebutuhan masyarakat setempat yang terus meningkat," kata Zulkarin Nurdin yang ditemui di Manokwari, Kamis.

         Dia mengatakan beras produksi petani Kabupaten Manokwari yang dijual kepada Bulog rata-rata 100 ton per bulan, sementara kebutuhan beras masyarakat Manokwari 1.000 ton per bulan.

         Pemerintah menetapkan harga beras produksi petani Kabupaten Manokwari Rp6.600/kg, namun petani menjual beras kepada Bulog dengan harga berpariasi Rp6.600 - Rp8.000/kg.

         Nurdin mengakui beras produksi petani Kabupaten Manokwari tak kala kualitasnya dengan beras produksi petani Kabupaten Merauke, wilayah selatan Provinsi Papua, yang berbatasan dengan Negara tetangga PNG.

         "Hanya saja petani Kabupaten Merauke uanggul karena produksi mereka melebihi kebutuhan masyarakat sehingga didistribusi kepada beberapa daerah di Provinsi Papua dan Provinsi Papua Barat yakni Kabupaten Mimika, Kabupaten Wamena, Kabupaten Manokwari, Kabupaten Kaimana, Kabupaten Fakfak dan Kota Sorong,"ujar Nurdin.

         Dia lebih jauh mengatakan Bulog Manokwari membeli beras langsung jadi dari petani karena tidak mempunyai mesin penggilingan padi. Berbeda dengan Bulog Merauke membeli padi karena mempunyai mesin penggilingan padi.

         Ia mengatakan bahwa untuk memenuhi kebutuhan beras masyarakat Manokwari bulan Agustus Bulog mendatangkan 500 ton beras produksi petani Kabupaten Merauke.

Pewarta : Oleh Ernes B. Kakisina
Editor :
Copyright © ANTARA 2024