Andoolo  (Antara News) - PT Ifishdeco menginvestasikan modalnya sekitar Rp1 triliun untuk membangun pabrik pemurnian nikel (smelter) di Kabupaten Konawe Selatan, Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra).

Direktur Utama PT Bintang Smelter Indonesia (BSI), Harison Yawan di Andoolo, Sabtu, mengatakan, konstruksi pabrik yang dirakit dari Singapura diproyeksi menghasilkan nikel mentah sebanyak 100 ribu ton per tahun akan dibangun bertahap pada Tahun 2014 dan di tahun 2015.

"Diharapkan cadangan ore nikel atau yang akan diproduksi tersebut dapat dimurnikan di pabrik yang akan dibanguan di atas areal 70 hektar yang terletak di Kelurahan Ngapaaha Kecamatan Tinanggea," kata Harison.

Pekerjaan pembangunan pabrik buatan Singapura tidak akan membutuhkan waktu lama, karena bahannya sudah lengkap atau tinggal dirakit saja di lokasi ini.

"Dukungan pemerintah dan seluruh masyarakat sangat diharapkan demi terwujudnya percepatan pembangunan pabrik yang diperkirakan memberdayakan 500 orang tenaga kerja," katanya.

Selain Ifishdeco yang memulai pembangunan pemurnian nikel juga PT Machika dan PT Sambas.

Bupati Konawe Selatan, Imran didampingi Kepala Direktorat Hubungan Internasional ESDM RI, Syaiful Hidayat, Wakil Bupati H Sutoardjo, Kajari Andoolo Abdillah, Kapolres Konsel AKBP Aksin, S.IK bersama-sama meletakkan batu pertama pembangunan smelter.

Mega proyek pembangunan pengolahan dan pemurnian nikel, PT Ifishdeco menggandeng PT Bintang Smelter Indonesia untuk membangun pabrik di atas areal 70 hektar.

Bupati Konawe Selatan, Imran mengatakan, langkah PT Ifishdeco membangun pabrik pemurnian nikel sejalan dengan hakekat Undang-Undang Nomor 4 tahun 2009 tentang Minerba sangat diapresiasi.

Pembangunan smelter membuka harapan bagi masyarakat Konawe Selatan, khususnya Kecamatan Tinanggea untuk mendapatkan lapangan kerja.

Penerapan UU Minerba awal tahun 2014 membawa konsekwensi pemutusan hubungan kerja bagi ribuan karyawan namun saat pabrik beroperasi mereka dapat direkrut kembali.

"Alhamdulilah hari ini sudah tiga perusahaan yang membangun pabrik pemurnian nikel dari 27 Perusahaan tambang yang telah mengantongi izin. Diharapkan ini bukan saja sekedar meletakkan batu pertama, tetapi hingga produksi nikelnya," kata Bupati Imran.

Konsel-1 itu mengakui, dari 27 perusahaan yang mengantongi izin dari pemerintah daerah, PT Ifishdeco merupakan salah satu perusahaan yang serius untuk berinevestasi jangka panjang.

Bahkan penilaian kami, pemerintah Perusahaan ini patut mendapat contoh dari perusahaan lain. Koordinasi dan laporan kegiatannya rutin dilakukan, kewajibannya intensif dilaksanakan hingga bantuan-bantuan lainnya dalam rangka membantu pemerintah daerah juga sangat menggembirakan.

"Pembangunan smelter merupakan suatu investasi besar dan jangka panjang. Ini juga bukan saja untuk perusahaan itu sendiri, tetapi oleh seluruh masyarakat Konawe Selatan. Untuk itu pemerintah bersama masyarakat mendukung dan menjaga keamanan berinvestasi dalam rangka kemajuan Konawe Selatan," katanya.

Mantan Sekda Kabupaten Konawe itu menginstruksikan kepada seluruh perusahaan tambang yang telah mengantongi IUP, baik itu eksplorasi, eksploitasi untuk memenuhi syarat Undang-undang Minerba dengan membangun pabrik.

Bila tidak sanggup Pemerintah dapat memberhentikan izinnya dan dialihkan kepada perusahaan yang serius berinvestasi. Untuk itu evaluasi bagi perusahaan tambang, baik keberadaan perusahaan, laporan triwulan, semester atau tahunan akan ditinjau.

"Kalau ada perusahaan yang sudah tidak sanggup lagi, ia baiknya secara legowo untuk berhenti dan mengalihkan kepada perusahaan yang serius atau yang sudah mendirikan pabrik smelter. Artinya pascakeluarnya Undang-undang, perusahaan tambang tersebut jangan tidur dan menbiarkan lahannyanya tidak dimanfaatkan," tegasnya.

Meski baru memulai membangun pabrik nikel, PT BSI langsung memberikan bantuan pendidikan untuk Pemerintah Kecamatan sebesar Rp200 juta.

PT BSI Harison Yawan menyerahkan kepada Bupati Konawe Selatan Imran dan seterusnya diserahkan kepada Camat Tinanggea untuk dialokasikan kepada sekolah-sekolah yang ada di Kecamatan Tinanggea.

"Ini adalah bentuk keseriusan PT Ifishdeco bersama PT BSI, baru start saja sudah membantu, apalagi kalau sudah membangun dan berproduksi, bukan saja bantuan pendidikan di Kecamatan Tinanggea, tetapi Kabupaten Konawe Selatan," tambahnya.

Pewarta : oleh Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024