Kendari (Antara News) - Badan Searh And Rescue Nasional (Basarnas) mengimbau nahkoda kapal dan penumpang untuk mewaspadai cuaca tidak bersahabat di perairan Sulawesi Tenggara (Sultra).

Kepala Kantor SAR Kendari Jafar Henaulu di Kendari, Jumat, mengatakan ketinggian gelombang laut di perairan Menui-Kendari diramalkan antara empat meter hingga lima meter.

"Nahkoda kapal atau pemilik kapal perlu menjalin kemitraan dengan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari agar dapat mengakses prakiraan cuaca dan gelombang laut," kata Jafar.

Selain di perairan Menui-Kendari juga cuaca tidak bersahabat terjadi di perairan Bau Bau yang diprediksi ketinggian gelombang antara tiga meter hingga empat meter.

"Bagi pemilik kapal dan pengguna jasa transportasi laut tidak bisa berbuat banyak menghadapi cuaca buruk. Salah satu cara untuk mencegah musibah di laut adalah berlayar pada situasi aman dan tidak mengangkut muatan melebihi kapasitas normal," kata Jafar.

Artinya, pelaut atau mereka yang berpengalaman mengarungi samudera biasanya memiliki intuisi bahwa berlayar pada saat fajar menyingsing cukup aman atau tidak.

Basarnas yang bertugas dalam pembantuan kemanusiaan selalu berharap tidak ada korban jiwa maupun materi dalam setiap kecelakaan di laut.

"Jangan ada anggapan bahwa kalau terjadi kecelakaan ada Basarnas atau pihak lain yang bertanggungjawab. Bertanggungjawab pada diri sendiri jauh lebih baik," katanya.

Pemilik kapal rakyat Rahim (34) mengatakan sepekan terakhir perairan Sultra tidak bersahabat karena gelombang tinggi dan angin bertiup kencang.

"Yang berbahaya kalau datangnya angin disertai ombak secara tiba-tiba. Kami (nahkoda kapal, red) sangat membutuhkan informasi prakiraan cuaca sebelum berlayar," kata Rahim.

Pewarta : Oleh: Sarjono
Editor :
Copyright © ANTARA 2024