Kendari (Antara News) - Komisioner Badan pengawas pemilu (Bawaslu) Sulawesi Tenggara (Sultra), Munsir Salam mengatakan perdebatan saat pleno baik dari pengawas pemilu maupun dari saksi-saksi kedua pasang capres dan cawapres adalah semata-mata untuk singkronisasi data pemilih.

"Tentu masing-masing pihak memiliki wewenang dan tanggungjawab sehingga harus ada kepastian, khususnya data pemilih, makanya dalam perdebatan seperti ini, wajar sepanjang itu memiliki data-data yang bisa dipertanggungjawabkan," katanya di Kendari, Sabtu.

Dalam rangkaian rapat pleno rekapitulasi suara pemilu presiden dan wakil presdien berlansung 18-19 Juli 2014 dihadiri seluruh komisoner KPU kabupaten/kota serta Bawaslu Sultra dan panwas kabupaten/kota berjalan lancar dan dinamis.

Ia mengatakan, perdebatan antara saksi pasangan calon presiden, pengawas Pemilu dan penyelenggara hanya seputar akurasi data-data pemilih sehingga dianggap hal yang biasa untuk mencocokan antara data yang dipengang KPU dengan data yang dipegang KPU maupun saksi.

Pleno rekapitulasi suara Pemilu Presiden dan wakil presiden yang beralngsung sejak (Jumat 18/7-red) oleh KPU hanya menyelesaikan sehari saja hingga tadi malam walaupun jadawalnya hingga Sabtu hari ini.

Sebelumnya, Ketua KPU Sultra Hidayatullah bersama seluruh anggota komisiner KPU lainnya kepada pers mengatakan, rasa syukur dan bangga atas selesainya pleno rekapitulasi suara pemilu presiden dan wakil presiden yang lebih cepat dari jadwal yang ada.

"Dengan demikian, kami berlima komisioner plus Sekertaris KPU akan membawa hasil pleno ini ke pusat untuk menghadiri rekapitulasi suara pada tingkat nasional yang dijadwalkan akan berlangsung 22/7," ujaranya.

Hasil pleno rekapitulasi suara Pemilu Presiden dan wakil presiden tingkat Provinsi Sultra, pasangan Presiden Joko Widodo-Jusuf Kalla unggul dengan perolehan 622.217 suara atau 54,90 persen.

Sedangkan pasangan calon presiden Prabowo Subianto-Hatta Rajasa meraih 511.134 suara atau 45,10 persen.

KPU Sultra juga memaparkan bahwa jumlah pemilih yang terdaftar pada pilpres 9 Juli 2014 sebanyak 1.827.083 orang.

Jumlah suara pengguna hak pilih sebanyak 1.139.678 orang namun yang dinyatakan sah tercatat 1.133.351 suara dan suara tidak sebanyak 6.329.

Suasana rapat pleno rekapitulasi suara Pemilu Presiden dan wakil presiden yang diselenggarakan di salah satu hotel di Kendari mendapat pengawalan ketat dari aparat kepolisian mulai Jumat pagi hingga berakhirnya pleno tengah malam dengan lancar aman dan dinamis.

Pewarta : Oleh Azis Senong
Editor : Sarjono
Copyright © ANTARA 2024