Kendari,  (Antara News) - Hujan deras yang mengguyur sebagian besar wilayah Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menyebabkan sejumlah tempat pemungutan suara menunda penghitungan suara.

Pantauan di TPS 1, TPS 2 dan TPS 3 di Kelurahan Wundodopi Kecamatan Baruga Kendari, dan Kecamatan Wuawua dan Bende, Rabu, petugas KPPS terpaksa menghentikan sementara penghitungan suara yang sudah berlangsung sejak dua jam lalu.

"Untuk mengamankan surat suara dan dokumen lainnya yang sudah dicoblos pemilih, untuk sementara kami hentikan sambil menunggu redanya hujan," kata Ketua KPPS I Kelurahan Wundudopi Gunawan.

Ia mengatakan hingga saat ini baru diselesaikan penghitungan suara untuk DPR RI yang menghabiskan waktu hampir dua jam.

Menurut Gunawan, lamanya penghitungan suara untuk satu kota suara disebabkan karena kertas suara yang direkap itu harus benar-benar teliliti dan disaksikan oleh semua saksi yang ada dalam TPS itu.

"Untuk setiap kertas suara membutuhkan waktu minimal antara 40-50 detik dan bahkan ada yang mencapai satu menit, tergantung dari kecakapan dan ketelitian para saksi untuk menyatakan sah atau tidak," ujarnya.

Di TPS 1 Kelurahan Wundudopi misalnya, dari jumlah DPT 417 wajib pilih, namun saat akan dimulai rekap perhitungan suara ternyata yang datang mencoblos hanya berjumlah 316 orang atau ada sekitar 100 surat suara yang tidak ada orangnya.

Dari jumlah wajib pilih yang ikut mencoblos, Partai Amanat Nasional (PAN) untuk sementara unggul dalam perolehan suara untuk DPR-RI yankni memperoleh 108 suara.

Menyusul partai Gerindra dengan perolehan suara sebanyak 48 suara, PKS sebaanyak 27 suara, Nasdem 25 suara, PBB 16 suara, Hanura 14 suara dan Golkar 11 suara. Sedangkan paartai lainnya hanya memeperoleh di bawah sepuluh suara.

Hingga berita ini diturunkan, proses penghitungan suara masih dihentikan sambil menunggu hujan berhenti, sebab tenda yang digunakan warga dalam mencoblos ukurannya kecil dan sempit sementara jumlah warga yang datang untuk menyaksikan rekap perhitungan suara cukup banyak.

Pewarta : oleh Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024