Kupang (Antara News) - Gubernur Nusa Tenggara Timur, Frans Lebu Raya mengingatkan semua pengelola program di daerahnya untuk menghindari ego dan terus berkoordinasi mulai dari perencanaan hingga aplikasi hingga tindaklanjut nyata di lapangan.

        "Ego masing-masing sektor dalam membangun masyarakat di daerah ini memang masih ada, termasuk pelaksana dan pendamping Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) Mandiri yang merupakan salah satu lembaga yang ada di NTT," katanya pada rapat koordinasi PNPM Mandiri Perdesaan Provinsi NTT, di Kupang, Kamis.

        Meski demikian kata Gubernur Lebu Raya, sebagai kepala daerah dan wakil pemerintah pusat di daerah, perlu diingatkan dan diarahkan, sehingga tujuan dari program pemberdayaan untuk masyarakat terwujud yaitu kesejahteraan. "Saya memahami masih ada ego masing-masing sektor, termasuk PNPM Mandiri. Tapi saya ingatkan, untuk sukses harus bersinergi, jangan jalan sendiri-sendiri," katanya.

        Gubernur Lebu Raya mengatakan, banyak keberhasilan yang telah diperoleh dari pelaksanaan PNPM Mandiri Perdesaan. Tetapi harus juga diakui bahwa masih ada sejumlah masalah yang belum ditangani. "Bila masalah yang ada tidak segera diperbaiki, satu titik saja akan berdampak pada kerugian yang dialami masyarakat," katanya.

        Dia mengakui banyak infrastruktur di pedesaan yang sudah dibangun melalui PNPM Mandiri namun yang menjadi persoalan ke depan adalah perawatannya. "Keberhasilan yang dicapai, untuk memberi rasa optimisme masyarakat, bahwa bila bekerja dengan baik pasti meraih sukses. Semua pihak bertugas untuk membangkitkan semangat dan harapan masyarakat.  

        Pada kesempatan itu juga Gubernur Lebu Raya mengatakan kalau semua program PNPM Mandiri diarahkan ke desa sangat bagus, namun perlu juga diikuti dengan persiapan sumber daya manusia."Kalau SDM di perdesaan masih minim, maka dikuatirkan akan berdampak masalah dalam mengelola program-program dan dana yang ada," katanya.

        Karena itu, katanya, Badan Pemberdayaan Masyarakat Desa (BPMD) dan PNPM Mandiri harus membuat pelatihan kepada masyarakat desa terutama aparatur desa."Jika tidak, maka program dan pengelolaan dana tidak berjalan dan akan menjadi masalah. Saya ingatkan, jangan hanya lihat dari aspek proyek tetapi sesuatu yang bermanfaat ke depan," katanya.

        Selain itu, Rakor PNPM Mandiri yang digelar ini juga harus menjadi ajang untuk mencari jalan keluar dengan sebaik-baiknya dan menunjukkan banyak manfaat dari program ini.

        Selain itu, katanya, Rakor juga harus meneguhkan komitmen untuk mensejahterakan masyarakat. "Kegagalan dan kesuksesan yang dialami selama ini perlu diceritakan kepada masyarakat. Kegagalan yang terjadi harus segera diperbaiki," ujarnya.

        Hingga awal 2014, tercatat sudah sekitar 3.000 lebih atau sekitar 90 persen dari total jumlah desa di Provinsi Nusa Tenggara Timur sudah disentuh program PNPM Mandiri dan hasilnya juga sudah dirasakan.

Pewarta : Oleh Hironimus Bifel
Editor :
Copyright © ANTARA 2024