Kendari,  (Antara News) - Warga yang sudah mulai menempati kawasan kampung mandiri energi Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra), mengeluhkan karena belum dialiri lampu penerangan secara keseluruhan kepada rumah warga.

Warga kampung mandiri energi, Nurhayati, di Kendari, Jumat, mengatakan penerangan lampu yang ada hanya menyala saat malam hari, sedangkan siang hari tidak menyala.

"Sehingga pada siang hari kami tidak bisa menggunakan fasilitas kami yang menggunakan listrik. Kami masih menunggu upaya dari pemerintah Kota Kendari agar penerangan di tempat ini bisa dimaksimalkan," katanya.

Warga lainnya, Asnawi, mengaku kalau dirinya baru memindahkan barang-barang rumah tangga di tempat itu, sedangkan dirinya belum tinggal karena lampu belum dipasang.

"Kami juga masih menunggu fasilitas lain yang dijanjikan pemerintah yakni kompor berbahan bakar gas metan dan fasilitas lainnya," kata Asnawi.

Kepala Dinas Kebersihan kota Kendari, Tin Farida, mengaku kalau pihaknya sedang merampungkan pengadaan genset bertenaga gas metan untuk kebutuhan listrik warga yang tinggal di kawasan mandiri energi TPAS Puwatu.

"Yang sudah rampung sekitar 10 unit dan sudah ditinggali, ratusan unit lainnya masih terus dikerjakan pemerintah kota Kendari," katanya.

Tin Farida menargetkan, penggunaan listrik yang bersumber dari gas metan di tempat pembuangan akhir sampah Puwatu bisa digunakan awal tahun 2014 mendatang.

Dijelaskan, saat ini mereka sedang merekayasa mesin generator yang akan digunakan sebagai pembangkit listrik yang menggunakan bahan bakar gas metan.

Pewarta : Suparman
Editor :
Copyright © ANTARA 2024