Palu (Antara News) - Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Kota Palu bekerja sama dengan lembaga donor dari Kanada, yakni Development and Peace (D&P), menyediakan beasiswa kepada wartawan di wilayah Sulawesi Tengah untuk melakukan peliputan damai.
Ketua program itu, Ruslan Sangadji, di Palu, Selasa, mengatakan persoalan perdamaian dan keamanan masih menjadi isu penting di Sulawesi Tengah, karena di provinsi ini beberapa kali terjadi bentrok antarwarga. "Ini masih menjadi momok menakutkan bagi kelangsungan pembangunan sehingga harus dicegah dengan memperkuat peran media massa," katanya.
Oleh karena itulah, Development and Peace (D&P) dan AJI Kota Palu akan memberikan beasiswa liputan bagi jurnalis media cetak di Sulawesi Tengah untuk menulis tentang perdamaian di daerah ini dalam waktu dekat ini. "Kita menyediakan beasiswa itu selama dua bulan kepada 10 wartawan dari berbagai media serta dari organisasi profesi manapun," kata pria yang akrab disapa Ochan ini.
Selama dua bulan itu, katanya, AJI Kota Palu akan menyediakan biaya liputan dan uang saku bagi peserta beasiswa yang direkrut melalui seleksi ketat oleh tim penilai.
Penilaian itu dilakukan melalui proposal yang diajukan oleh calon penerima beasiswa. Proposal berisi antara lain soal tema liputan, estimasi biaya, serta sejauh mana tulisan berupa laporan mendalam (indepht reporting) itu berpengaruh bagi masyarakat atau pemangku kebijakan. "Jadi, kami persilakan kepada wartawan yang mau mendapatkan beasiswa itu untuk mengajukan proposal kepada AJI Kota Palu mulai pekan depan," katanya.
Selain memberikan beasiswa liputan, AJI Kota Palu juga akan memberikan penghargaan kepada wartawan media cetak yang memberitakan isu perdamaian. "Penghargaan itu hanya diperuntukan tiga orang jurnalis yang tulisannya terpilih. Pemenangnya akan mendapat piagam penghargaan dan hadiah jutaan rupiah," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris AJI Kota Palu Muhammad Sharfin mengaku akan terus mendorong perdamaian di Sulawesi Tengah dengan menggelar diskusi terfokus, seminar, serta mencetak buku hasil liputan penerima beasiswa itu. "Ini juga menjadi rangsangan bagi jurnalis lain untuk menulis tentang isu perdamaian yang bisa menciptakan keamanan," katanya.
Menurut dia, AJI Kota Palu merasa penting untuk mengajak para pihak, khususnya jurnalis di Sulawesi Tengah untuk berperan aktif mendorong perdamaian di masyarakat. "Jangan sampai jurnalis menjadi pihak yang disalahkan karena memberitakan sesuatu yang bersifat provokatif," katanya.
Ketua program itu, Ruslan Sangadji, di Palu, Selasa, mengatakan persoalan perdamaian dan keamanan masih menjadi isu penting di Sulawesi Tengah, karena di provinsi ini beberapa kali terjadi bentrok antarwarga. "Ini masih menjadi momok menakutkan bagi kelangsungan pembangunan sehingga harus dicegah dengan memperkuat peran media massa," katanya.
Oleh karena itulah, Development and Peace (D&P) dan AJI Kota Palu akan memberikan beasiswa liputan bagi jurnalis media cetak di Sulawesi Tengah untuk menulis tentang perdamaian di daerah ini dalam waktu dekat ini. "Kita menyediakan beasiswa itu selama dua bulan kepada 10 wartawan dari berbagai media serta dari organisasi profesi manapun," kata pria yang akrab disapa Ochan ini.
Selama dua bulan itu, katanya, AJI Kota Palu akan menyediakan biaya liputan dan uang saku bagi peserta beasiswa yang direkrut melalui seleksi ketat oleh tim penilai.
Penilaian itu dilakukan melalui proposal yang diajukan oleh calon penerima beasiswa. Proposal berisi antara lain soal tema liputan, estimasi biaya, serta sejauh mana tulisan berupa laporan mendalam (indepht reporting) itu berpengaruh bagi masyarakat atau pemangku kebijakan. "Jadi, kami persilakan kepada wartawan yang mau mendapatkan beasiswa itu untuk mengajukan proposal kepada AJI Kota Palu mulai pekan depan," katanya.
Selain memberikan beasiswa liputan, AJI Kota Palu juga akan memberikan penghargaan kepada wartawan media cetak yang memberitakan isu perdamaian. "Penghargaan itu hanya diperuntukan tiga orang jurnalis yang tulisannya terpilih. Pemenangnya akan mendapat piagam penghargaan dan hadiah jutaan rupiah," kata dia.
Sementara itu, Sekretaris AJI Kota Palu Muhammad Sharfin mengaku akan terus mendorong perdamaian di Sulawesi Tengah dengan menggelar diskusi terfokus, seminar, serta mencetak buku hasil liputan penerima beasiswa itu. "Ini juga menjadi rangsangan bagi jurnalis lain untuk menulis tentang isu perdamaian yang bisa menciptakan keamanan," katanya.
Menurut dia, AJI Kota Palu merasa penting untuk mengajak para pihak, khususnya jurnalis di Sulawesi Tengah untuk berperan aktif mendorong perdamaian di masyarakat. "Jangan sampai jurnalis menjadi pihak yang disalahkan karena memberitakan sesuatu yang bersifat provokatif," katanya.