Kolaka (Antara News) - Hasil rapat pleno KPU Kabupaten Kolaka menetapkan lima dari enam pasangan calon bupati dan wakil bupati (cabup-cawabup) yang telah mendaftar untuk mengikuti Pilkada Kolaka yang akan dilaksanakan pada Oktiber 2013.
Ketua KPU Kolaka Nasir Adam di Kolaka, Kamis, mengatakan, hasil rapat pleno penetapan lima pasangan cabup/cawabup tersebut telah memenuhi syarat sebagai peserta pemilihan bupati dan wakil bupati Kolaka periode 2014-2019.
Salah satunya pasangan yang gugur dalam penetapan cawabu/cawabup tersebut adalah pasangan Sabri Manomang-Sainal Amrin yang diusung Partai Hanura dan PPRN karena tidak mencapai 15 persen, setelah dukungan PPRN versi pimpinan Amelia A Yani tidak lolos verifikasi.
Menurut Nasir, hasil konsultasi KPU Kolaka kepada pihak Kemenkumham menjelaskan bahwa partai PPRN yang sah adalah versi pimpinan DL Sitorus yang memberikan rekomendasi dukungan kepada pasangan Ahmad Safei-Muh.Jayadin.
"Pasangan Sabri Manomang-Sainal Amrin digugurkan karena menggunakan rekomendasi partai PPRN Versi Amelia A Yani, sehingga dukungannya tidak mencapai 15 persen sesuai yang dipersyaratkan," ungkapnya.
Kelima pasangan cabup dan cawabup yang lolos untuk bertarung pada pilkada mendatang adalah pasangan Ahmad Safei-Muhammad Jayadin dengan prosentase dukungan 34,77 persen, pasangan Amir Sahaka-Parmin Dasir 15 persen lebih, duet Harun Rahim-Rustam Petta Nyalla 19 persen, Najamuddin Haruna-Rusman 20 persen dan pasangan dari jalur perseorangan Farhat Abbas-Sabaruddin Labamba dengan dukungan KTP sebanyak 24.482 dukungan atau sekitar 7 persen,
"Khusus jalur perseorangan pasangan Farhat Abas dan Sabaruddin Labamba sudah memenuhi syarat dari ketentuan yang ditetapkan sekitar 18 ribu lebih KTP atau berkisar 5 persen," ujar Nasir.
Ketua KPU Kolaka Nasir Adam di Kolaka, Kamis, mengatakan, hasil rapat pleno penetapan lima pasangan cabup/cawabup tersebut telah memenuhi syarat sebagai peserta pemilihan bupati dan wakil bupati Kolaka periode 2014-2019.
Salah satunya pasangan yang gugur dalam penetapan cawabu/cawabup tersebut adalah pasangan Sabri Manomang-Sainal Amrin yang diusung Partai Hanura dan PPRN karena tidak mencapai 15 persen, setelah dukungan PPRN versi pimpinan Amelia A Yani tidak lolos verifikasi.
Menurut Nasir, hasil konsultasi KPU Kolaka kepada pihak Kemenkumham menjelaskan bahwa partai PPRN yang sah adalah versi pimpinan DL Sitorus yang memberikan rekomendasi dukungan kepada pasangan Ahmad Safei-Muh.Jayadin.
"Pasangan Sabri Manomang-Sainal Amrin digugurkan karena menggunakan rekomendasi partai PPRN Versi Amelia A Yani, sehingga dukungannya tidak mencapai 15 persen sesuai yang dipersyaratkan," ungkapnya.
Kelima pasangan cabup dan cawabup yang lolos untuk bertarung pada pilkada mendatang adalah pasangan Ahmad Safei-Muhammad Jayadin dengan prosentase dukungan 34,77 persen, pasangan Amir Sahaka-Parmin Dasir 15 persen lebih, duet Harun Rahim-Rustam Petta Nyalla 19 persen, Najamuddin Haruna-Rusman 20 persen dan pasangan dari jalur perseorangan Farhat Abbas-Sabaruddin Labamba dengan dukungan KTP sebanyak 24.482 dukungan atau sekitar 7 persen,
"Khusus jalur perseorangan pasangan Farhat Abas dan Sabaruddin Labamba sudah memenuhi syarat dari ketentuan yang ditetapkan sekitar 18 ribu lebih KTP atau berkisar 5 persen," ujar Nasir.
KPU Kolaka juga menggelar rapat pleno terbuka pencabutan nomor urut pasangan cabup/cawabup masing-masing pasangan Ahmad Safei-Muhammad Jayadin mendapatkan nomor urut 1, menyusul Najmuddin-Rusman nomor urut 2, Farhat Abbas-Sabaruddin Labamba nomor urut 3, Harun Rahim-Rustam Petta Nyala nomor urut 4 dan Amir Sahaka-Parmin Dasir nomor urut 5.
Usai pencabutan nomor urut tersebut masing-masing pasangan calon memberikan keterangan pers di podium mengenai nomor keberuntungan untuk menduduki posisi bupati dan wakil bupati Kolaka mendatang.
"Saya berbahagia karena angka satu adalah angka kemenangan dan satu menjadi angka utama untuk menjadi pemimpin di Kolaka," kata Ahmad Safei yang didampingi pasangannya Muhammad Jayadin.
Sedangkan pasangan Najmuddin-Rusman mengatakan, angka nomor dua merupakan menjadi angka keberutungan. "Ketika saya dan pasangan saya pergi mendaftar di KPU, saya diberikan satu jempol, namun sekarang ini saya diberikan dua jempol," kata Najmuddin.
Lain lagi dengan pasangan Farhat Abbas-Sabaruddin Labamba yang mendapatkan nomor urut tiga dalam memaknai angka itu bahwa tercantum dalam pancasila yakni sila ketiga persatuan Indonesia. "Walaupun lemah dan biasa-biasa saja tapi kalau kita bersatu maka kita akan kuat," ujar Farhat.
Sementara pasangan Harun Rahim-Rustam Petta Nyalla mengatakan, nomor 4 adalah menunjukkan ada empat pilar kebangsaan yang harus dijaga yakni Pancasila, Undang Undang Dasar, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.
Di akhir, keterangan pasangan Amir Sahak-Parmin Dasir yang mendapatkan nomor urut lima mengungkapkan bahwa arti angka lima sangat besar peranannya dalam kehidupan kita sehari-hari.
"Kalau lima jari ini tidak bisa bersatu, maka kita tidak akan bisa menggenggam dan memegang sesuatu dengan kokoh, begitu juga kita sebagai umat muslim harus menjalankan kewajiban kita yakni shalat wajib lima waktu," kata pelaksana Bupati Kolaka itu.
Usai acara tersebut, masing-masing pendukung pasangan calon tersebut meneriakkan yel-yel kemenangan.