Kendari,  (Antara News) - PLN (persero) Area Cabang Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra) terpaksa harus memadamkan aliran listrik pada 50.000 pelanggan disaat puncak banjir yang terjadi di Kendari, (16/7) dini hari.

"Alhamdulillha, hingga saat ini dari lebih separuh pelanggan yang sempat dipadamkan saat banjir, kini hampir seluruhnya sudah dinyalakan kembali, dan walaupun masih ada yang belum dinyalakan dalam proses perbaikan pihaknya atau masih sekitar antara 3000-4000 pelanggan saja," kata GM PLN Kendari, Ikhwan Fahri, di Kendari, Kamis.

Ia mengatakan, adanya pelanggan yang masih mengalami pemadaman tersebut dikarenakan rumah pelanggan atau trafo penyuplai listrik masih terendam air sehingga juga mempertimbangkan alasan keselamatan warga maka trafo tersebut tidak dioperasikan.

"Untuk Kota Kendari dan sekitarnya, terdafat 19 tiang listrik yang roboh dan 27 trafo yang terendam air sehingga lebih separo Kota Kendari dipadamkan saat puncak banjir," Ujarnya.

Langka upaya yang telah dilakukan PLN, kata Ikhwan, telah dilakukan dengan cepat sejak hari itu juga, dengan mengarakan lebih dari 40 personil teknis lapangan yang bekerja siang dan malam dibantu dengan mitra perusahaan PLN selama ini.

"Dengan kerja keras PLN Area Kendari pada hari Rabu (17/7), tiang listrik yang roboh dan belum dipulihkan sisa delapan batang dan trafo yang belum dioperasikan tinggal 13 unit, termasuk di Kabupaten Konawe Utara yang akses menuju lokasi itu masih terputus oleh genangan banjir di sekitar wilayah Kecamatan Pohara," katanya.

Ia juga menambahkan, PLN Cabang Kendari yang interkoneksi dengan Kabupaten Konawe, Konawe Selatanbn, Konawe Utara, Kolaka, Kolaka Utara dan Bombana berdasarkan laporan masih-masing kepala ranting di wilayah itu terparah di Kabupaten Konawe Selatan.

"Konawe Selatan mengalami dampak yang paling parah, dimana lebih dari 65 tiang listrik roboh, 12 trafo terendam banjir dan sekitar 12.000 pelanggan atau 70 persen masih mengalami padam sampai dengan Rabu, 17/7," ujaranya.

Terkait masalah kerugian yang dialami PLN, Ikhwan mengatakan hingga saat ini belum dihitung karena masih dalam proses pemulihan pada perbaikan jaringan, dengan harapan agar pelanggan bisa secepatnya dinyalakn kembali.

Pewarta : Oleh: Azis Senong
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024