Kolaka (Antara News) - Pelaksana Bupati Kolaka Amir Sahaka membuka Utsawa Dharma Gita IV yang dirangkaikan dengan pelantikan pasanggrahan pinandita tingkat Kabupaten Kolaka di Kecamatan Watubangga.
Bupati Kolaka Amir Sahaka mengatakan, melalui ajaran agama, manusia akan mendapatkan pemahaman tentang hakekat kemanusiaan.
"Atas dasar itu pula mereka dapat mengembangkan paham humanisme, paham kemanusiaan yang sejati yang diyakini sebagai sesuatu yang mendapatkan keberkatan dari Tuhan Yang Maha Esa," katanya.
Menurut Sahaka, bangsa ini masih dihadapkan persoalan harmoni sosial, kerukunan sosial, persaudaraan dan integritas teritorial yang wajib dijaga, dipelihara dan dipertahankan hingga kini, meskipun juga masih ada konflik komunal di beberapa tempat dan gerakan yang berkeinginan untuk memisahkan diri dari NKRI.
Untuk itu selaku Pemerintah Kabupaten Kolaka patut bersyukur dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat di daerah ini khsususnya para tokoh dan pemeluk umat beragama yang berasal dari berbagai etnis, suku dan budaya karena tetap solid, saling menghargai dan menghormati.
"Ini perlu tetap dipertahankan dan ditingkatkan, oleh karena itu, saya mengajak ummat Hindu dan ummat beragama lainnya, marilah kita sama-sama menjaga harmoni dan persatuan kesatuan yang telah kita bangun dan bina dengan susah payah sejak lama," ujarnya.
Sementara Ketua Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG ) Kolaka, I Nyoman Suastika melaporkan, pelaksanaan Utsawa Dharma Gita IV berlangsung di Desa Gunung Sari Kecamatan Watubangga selama dua hari.
"Kegiatan ini semacam MTQ yang dilakukan bagi umat Islam, dengan jumlah peserta sekitar 350 orang yang berasal dari dua Kabupaten yakni Kolaka Timur dan Kolaka," katanya.
Kegiatan lomba LPDG ini antara lain lomba widya tingkat SD, SMP dan SMA, lomba wacana tingkat remaja dan dewasa, lomba palawakia, lomba menghadapi solka kitab suci weda dan lomba kidung suci.
Suastika mengatakan, tujuan LPDG ini untuk meningkatkan srada dan bhakti terhadap Tuhan yang Maha Esa, menghayati dan mendalami ajaran yang terkandung dalam kitab suci Weda, serta mencari generasi muda yang berbakat dan memiliki kompetensi dibidang keagamaan.
Bupati Kolaka Amir Sahaka mengatakan, melalui ajaran agama, manusia akan mendapatkan pemahaman tentang hakekat kemanusiaan.
"Atas dasar itu pula mereka dapat mengembangkan paham humanisme, paham kemanusiaan yang sejati yang diyakini sebagai sesuatu yang mendapatkan keberkatan dari Tuhan Yang Maha Esa," katanya.
Menurut Sahaka, bangsa ini masih dihadapkan persoalan harmoni sosial, kerukunan sosial, persaudaraan dan integritas teritorial yang wajib dijaga, dipelihara dan dipertahankan hingga kini, meskipun juga masih ada konflik komunal di beberapa tempat dan gerakan yang berkeinginan untuk memisahkan diri dari NKRI.
Untuk itu selaku Pemerintah Kabupaten Kolaka patut bersyukur dan memberikan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat di daerah ini khsususnya para tokoh dan pemeluk umat beragama yang berasal dari berbagai etnis, suku dan budaya karena tetap solid, saling menghargai dan menghormati.
"Ini perlu tetap dipertahankan dan ditingkatkan, oleh karena itu, saya mengajak ummat Hindu dan ummat beragama lainnya, marilah kita sama-sama menjaga harmoni dan persatuan kesatuan yang telah kita bangun dan bina dengan susah payah sejak lama," ujarnya.
Sementara Ketua Lembaga Pengembangan Dharma Gita (LPDG ) Kolaka, I Nyoman Suastika melaporkan, pelaksanaan Utsawa Dharma Gita IV berlangsung di Desa Gunung Sari Kecamatan Watubangga selama dua hari.
"Kegiatan ini semacam MTQ yang dilakukan bagi umat Islam, dengan jumlah peserta sekitar 350 orang yang berasal dari dua Kabupaten yakni Kolaka Timur dan Kolaka," katanya.
Kegiatan lomba LPDG ini antara lain lomba widya tingkat SD, SMP dan SMA, lomba wacana tingkat remaja dan dewasa, lomba palawakia, lomba menghadapi solka kitab suci weda dan lomba kidung suci.
Suastika mengatakan, tujuan LPDG ini untuk meningkatkan srada dan bhakti terhadap Tuhan yang Maha Esa, menghayati dan mendalami ajaran yang terkandung dalam kitab suci Weda, serta mencari generasi muda yang berbakat dan memiliki kompetensi dibidang keagamaan.