Kendari, (Antara News) - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Wakatobi, mengharapkan dukungan pemerintah provinsi (Pemprov) Sulawesi Tenggara, merampungkan pembangunan bandara Matahora sehingga bisa didarati pesawat berbadan lebar sejenis Boeing.

Bupati Wakatobi, Hugua menyampaikan harapan tersebut di Kendari, Selasa menyusul kebijakan Pemprov Sultra yang menjadikan Wakatobi sebagai destinasi unggulan pariwisata Sultra.

"Kalau Pemprov Sultra ingin mendatangkan wisata bahari sebanyak-banyaknya di Sultra, terutama di Wakatobi, maka Pemprov Sultra harus membantu Wakatobi merampungkan pembangunan bandara Matahora di Wangiwangi, agar bisa didarati pesawat berbadan lebar," katanya.

Untuk bisa didarati pesawat berbadan lebar sejenis boeing kata dia, bandara Matahora harus memiliki panjang landasan pacu 3.000 meter.

Sedangkan panjang landasan pacu bandara saat ini ujarnya, baru sepanjang 2.000 meter yang sudah diaspal dan 100 meter yang siap diaspal.

"Kita berharap Pmprov Sultra mau menyediakan dana melalui APBD Provinsi, untuk merampung pengaspalan seluruh landasan pacu bandara sepanjang 3.000 meter, sehingga bandara Matahora bisa segera dilayani dengan pesawat berbadan lebar sejenis boeing," katanya.

Menurut dia, bandara Matahora saat ini sudah dilayani dengan maskapai penerbangan Wings Air tiga kali seminggu dengan kapasitas pesawat yang dioperasikan 72 dua tempat duduk.

Dalam waktu dekat ujarnya, Pemerintah Kabupaten Wakatobi bekerjasama dengan maskapai penerbangan Wings Air akan meningkatkan frekwensi penerbangan tersebut menjadi empat kali seminggu, sekaligus membuka rute penerbangan Wakatobi - Bali dengan jadwal penerbangan dua kali seminggu.

"Kalau pengguna jasa penerbangan dalam dua kali seminggu itu sudah mulai padat, frekwensi penerbangan akan ditingkat menjadi setiap hari," katanya.

Pemkan Wakatobi sendiri kata dia, tahun ini akan membangun terminal bandara Matahora bertaraf internasional dengan konstruksi bangunan berlantai dua.

"Anggaran untuk membangun terminal bandara Matahora itu, kami memperoleh dana bantuan dari APBN Kementerian Perhubungan kurang lebih Rp17 miliar," katanya.

Ia mengatakan, terminal bandara Matahora saat ini masih jauh dari memadai, karena belum memiliki fasilitas seperti alat deteksi barang bawaan penumpang sebagaimana yang tersedia di terminal bandara pada umumnya.

Selain itu kata dia, ruang tunggu terminal bandara juga belum dilengkapi dengan fasilitas yang bisa membuat nyaman para penumpang yang menunggu keberangkatan pesawat.

Pewarta : Agus
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024