Kendari (ANTARA News) - Badan Perpustakaan dan Arsip Daerah (BPAD) Sulawesi Tenggara (Sultra) mulai menggunakan katalog elektronik sebagai bentuk peningkatan pelayanan kepada pengunjung.
Kepala BPAD Sultra Samudra Wasiri di Kendari, Minggu, mengatakan katalog elektronik tersebut untuk memudahkan para pengunjung perpustakaan dalam mencari buku-buku yang diinginkan.
"Kami selalu berupaya untuk memberikan dan meningkatkan kapasitas pelayanan kepada pengunjung perpustakaan, dengan katalog elektronik itu mereka akan mudah menemukan judul buku yang dibutuhkan," katanya.
Samudra mengatakan meskipun saat ini literatur lebih banyak tersedia melalui jaringan internet, perpustakaan di daerah itu tidak pernah sepi dari pengunjung.
Ibaratnya, katanya, antara perpustakaan manual dan perpustakaan dalam jaringan saling melengkapi.
"Kami kerap mengundang para murid-murid sekolah dasar untuk berkunjung ke perpustakaan ini untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai peran dan pentingnya perpustakaan. Tujuan lainnya guna menumbuhkan minat baca kepada anak-anak sekolah," katanya.
Ia menjelaskan upaya lain yang dilakukan pemerintah selama ini untuk memperluas jangkauan perpustakaan adalah menyiapkan perpustakaan keliling desa guna memenuhi kebutuhan masyarakat di pelosok yang kesulitan mengakses gedung perpustakaan di perkotaan.
"Bahkan kami juga telah memberikan bantuan perpustakaan terapung untuk melayani kebutuhan bacaan masyarakat yang ada di kepulauan seperti yang ada di Kabupaten Wakatobi," katanya.
Selain mengoperasionalkan perpustakaan keliling dan perpustakaan terapung, pihaknya juga telah membagikan buku-buku sebanyak 500 judul setiap tahun kepada perpustakaan desa di wilayah itu.
"Semua itu adalah bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia, tidak hanya di perkotaan tetapi juga hingga di pelosok dengan cara memberikan ruang baca atau fasilitas bacaan," katanya.
Kepala BPAD Sultra Samudra Wasiri di Kendari, Minggu, mengatakan katalog elektronik tersebut untuk memudahkan para pengunjung perpustakaan dalam mencari buku-buku yang diinginkan.
"Kami selalu berupaya untuk memberikan dan meningkatkan kapasitas pelayanan kepada pengunjung perpustakaan, dengan katalog elektronik itu mereka akan mudah menemukan judul buku yang dibutuhkan," katanya.
Samudra mengatakan meskipun saat ini literatur lebih banyak tersedia melalui jaringan internet, perpustakaan di daerah itu tidak pernah sepi dari pengunjung.
Ibaratnya, katanya, antara perpustakaan manual dan perpustakaan dalam jaringan saling melengkapi.
"Kami kerap mengundang para murid-murid sekolah dasar untuk berkunjung ke perpustakaan ini untuk memperkenalkan lebih jauh mengenai peran dan pentingnya perpustakaan. Tujuan lainnya guna menumbuhkan minat baca kepada anak-anak sekolah," katanya.
Ia menjelaskan upaya lain yang dilakukan pemerintah selama ini untuk memperluas jangkauan perpustakaan adalah menyiapkan perpustakaan keliling desa guna memenuhi kebutuhan masyarakat di pelosok yang kesulitan mengakses gedung perpustakaan di perkotaan.
"Bahkan kami juga telah memberikan bantuan perpustakaan terapung untuk melayani kebutuhan bacaan masyarakat yang ada di kepulauan seperti yang ada di Kabupaten Wakatobi," katanya.
Selain mengoperasionalkan perpustakaan keliling dan perpustakaan terapung, pihaknya juga telah membagikan buku-buku sebanyak 500 judul setiap tahun kepada perpustakaan desa di wilayah itu.
"Semua itu adalah bentuk komitmen pemerintah untuk meningkatkan sumber daya manusia, tidak hanya di perkotaan tetapi juga hingga di pelosok dengan cara memberikan ruang baca atau fasilitas bacaan," katanya.