Wangiwangi (ANTARA News) - Bantuan pemberdayaan ekonomi para nelayan di Kabupaten Waktobi, Sulawesi Tenggara (Sultra), disinyalir salah sasaran atau jatuh pada orang-orang yang tidak berhak menerima bantuan.

Sinyalemen tersebut diungkapkan akitivis Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) Wakatobi, Saleh Hanan di Wangiwangi, Rabu.

"Banyak bantuan pemberdayaan ekonomi para nelayan yang dikucurkan pemerintah di Kabupaten Wakatobi, hanya dinikmati orang mampu yang sebetulnya tidak layak menerima bantuan," katanya.

Akibat penyaluran bantuan pemberdayaan ekonomi nelayan miskin yang salah sasaran itu, tingkat kesejahteraan masyarakat Wakatobi secara keseluruhan tidak banyak mengalami perubahan ke arah yang lebih baik.

"Mestinya dengan bantuan pemberdayaan ekonomi yang disalurkan pemerintah kepada para nelayan miskin di Wakatobi, masyarakat miskin di Wakatobi sudah menurun dratis," katanya.

Namun kenyataan yang ada kata dia, jumlah penduduk miskin di Wakatobi masih tetap tinggi, yakni sekitar 17 persen dari jumlah penduduk Wakatobi sebanyak 114.000 jiwa lebih.

Sementara itu, Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Wakatobi, La Ode Hajibu dalam keterangan terpisah tidak membantah jika bantuan pemberdayaan ekonomi kepada para nelayan di Wakatobi tersebut sebagian dinikmati oleh orang mampu.

Hal itu terjadi kata dia, karena para nelayan miskin sendiri sebelum pemberian bantuan pemberdayaan ekonomi sudah terlibat utang dengan mereka yang memiliki kemampuan.

"Jadi, mereka yang menikmati bantuan pemberdayaan ekonomi itu menerima dari para nelayan miskin sebagai pembayaran utang," katanya.

Dengan kenyataan itu, maka mulai tahun 2012 ini, pemerintah tidak lagi memberikan bantuan pemberdayaan ekonomi dalam bentuk uang tunai, melainkan berupa sarana dan prasarana produksi yang dibutuhkan para nelayan.

"Kalau nelayan butuh jaring, kita kasih jaring, sedangkan yang butuh mesin katinting, kita beri katinting," katanya. (ANT).

Pewarta : Agus
Editor :
Copyright © ANTARA 2024