Kolaka (ANTARA News) - Deputi Pemberdayaan Masyarakat Badan Narkotika Nasional (BNN) Irjen Pol Isnu Haryono bersama Bupati Kolaka Buhari Matta, Rabu, meresmikan gedung Kantor Badan Narkotika Nasional Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara.
Kepala BNNK Kolaka, Yunus Esa dalam laporannya mengatakan, sebelum kantor BNNK ini di bangun, pihak pemerintah menyiapkan lahan yang nantinya akan dibangun kantor itu.
"Setelah ada lahan yang disiapkan Pemda, tiga orang tim survei dari BNN melakukan peninjauan dan setelah dianggap memenuhi persyaratan, selanjutnya dibangun kantor BNK melalui dana APBN dengan kontraktornya juga dari Jakarta," katanya.
Bupati Kolaka Buhari Matta memberikan apreseasi kepada BNN yang memiliki komitmen dengan membangun kantor BNNK Kolaka karena menyadari penyakit sosial masyarakat yakni narkoba merupakan masalah besar.
Karena itu, katanya, ketika Kepala BNNK melaporkan supaya Pemda menyiapkan lahan untuk kantor BNNK, pihak pemda langsung menanggapi dengan memberikan lokasi untuk dijadikan kantor BNNK.
"Apalagi saat ini narkoba menjadi musuh besar bersama negara, karena banyak yang menyerang generasi muda dan dapat merusak masa depannya, sementara yang dipikirkan bagaimana membangun generasi yang lebih hebat," katanya.
Sementara itu, Isnu Haryono sebelum meresmikan kantor itu mengatakan, narkoba merupakan ancaman global, mendunia dan telah membumi yang perlu dilakukan penanganan serius.
"Para pemakai narkoba merupakan korban yang harus direhab atau diterapi, karena yang terjadi saat ini orang yang menggunakan narkoba tidak diterapi tapi langsung di jebloskan di penjara yang justru di sel semakin berkembang peredaran narkoba," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, terdapat dua juta lebih pengguna narkoba di Indonesia, sementara yang di rehabilitasi baru sekitar lima ribuan orang. Narkoba telah masuk sampai ke pelosok daerah tanpa pandang bulu, baik itu aparat kepolisian, TNI, wirausaha dan bahkan pada pelajar yang angkanya cukup tinggi.
"Untuk itu bagi yang melakukan bisnis narkoba tidak ada ampun," tegasnya.
Isnu Haryono juga menjelaskan, saat ini tempat rehabilitasi narkoba sudah dibangun di Sulawesi Selatan dan rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI bertepatan Hari Anti Narkotika Nasional tanggal 26 Juni 2012.
"Kami meminta kepada semua pihak untuk membentengi Kolaka agar tidak menjadi tempat transit peredaran narkoba, sebab Kolaka memiliki pelabuhan dan bandar udara," katanya. (ANT).
Kepala BNNK Kolaka, Yunus Esa dalam laporannya mengatakan, sebelum kantor BNNK ini di bangun, pihak pemerintah menyiapkan lahan yang nantinya akan dibangun kantor itu.
"Setelah ada lahan yang disiapkan Pemda, tiga orang tim survei dari BNN melakukan peninjauan dan setelah dianggap memenuhi persyaratan, selanjutnya dibangun kantor BNK melalui dana APBN dengan kontraktornya juga dari Jakarta," katanya.
Bupati Kolaka Buhari Matta memberikan apreseasi kepada BNN yang memiliki komitmen dengan membangun kantor BNNK Kolaka karena menyadari penyakit sosial masyarakat yakni narkoba merupakan masalah besar.
Karena itu, katanya, ketika Kepala BNNK melaporkan supaya Pemda menyiapkan lahan untuk kantor BNNK, pihak pemda langsung menanggapi dengan memberikan lokasi untuk dijadikan kantor BNNK.
"Apalagi saat ini narkoba menjadi musuh besar bersama negara, karena banyak yang menyerang generasi muda dan dapat merusak masa depannya, sementara yang dipikirkan bagaimana membangun generasi yang lebih hebat," katanya.
Sementara itu, Isnu Haryono sebelum meresmikan kantor itu mengatakan, narkoba merupakan ancaman global, mendunia dan telah membumi yang perlu dilakukan penanganan serius.
"Para pemakai narkoba merupakan korban yang harus direhab atau diterapi, karena yang terjadi saat ini orang yang menggunakan narkoba tidak diterapi tapi langsung di jebloskan di penjara yang justru di sel semakin berkembang peredaran narkoba," jelasnya.
Saat ini, lanjut dia, terdapat dua juta lebih pengguna narkoba di Indonesia, sementara yang di rehabilitasi baru sekitar lima ribuan orang. Narkoba telah masuk sampai ke pelosok daerah tanpa pandang bulu, baik itu aparat kepolisian, TNI, wirausaha dan bahkan pada pelajar yang angkanya cukup tinggi.
"Untuk itu bagi yang melakukan bisnis narkoba tidak ada ampun," tegasnya.
Isnu Haryono juga menjelaskan, saat ini tempat rehabilitasi narkoba sudah dibangun di Sulawesi Selatan dan rencananya akan diresmikan oleh Presiden RI bertepatan Hari Anti Narkotika Nasional tanggal 26 Juni 2012.
"Kami meminta kepada semua pihak untuk membentengi Kolaka agar tidak menjadi tempat transit peredaran narkoba, sebab Kolaka memiliki pelabuhan dan bandar udara," katanya. (ANT).