Kolaka (ANTARA News) - Sektor pertanian dalam arti luas yang ada di Kabupaten Kolaka masih menjadi unggulan dalam pembangunan ekonomi, selain pertambangan.
Pengamat Ekonomi Sultra, Dr Azhar Bafadal pada forum Musrembang di Kolaka, Selasa mengatakan, pertanian masih menjadi potret pembangunan makro ekonomi bagi Kolaka sekaligus menjadi superior pembangunan ekonomi.
"Sektor pertanian masih menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Kolaka," ujarnya pada acara Musrembang yang dipimpin Bupati Kolaka, Buhari Matta.
Menurut dosen Fakultas Pertanian Program Pascasarjana Unhalu Kendari ini mengatakan, pendapatan per kapita Kolaka tahun 2010 sebesar 19,73 juta, masih jauh lebih tinggi daripada kabupaten lainnya di Sultra, tetapi masih rendah dibandingkan kondisi nasional dalam pendapatan perkapita.
Azhar juga mengatakan, model pembangunan Gerakan Pembangunan Kawasan Tertinggal (Gerbangkaster) dan Gerakan Pembangunan Masyarakat Sejahtera (Gerbangmastra) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kolaka melalui pendekatan partisipatif dan sinergitas sangat berdampak positif terhadap indikator perekonomian daerah ini.
"Kolaka memiliki prospek yang baik sebagai pusat perekonomian di Sultra. Daerah ini bisa mengembangkan daerah perlintasan Sultra - Sulsel, dengan niaga pertanian menjadi andalan dalam memacu penerimaan daerah," ujarnya.
Di Kolaka, lanjut dia, harus sebisa mungkin mencegah produk pertanian dari bumi Mekongga keluar dalam bentuk mentah, tetapi sudah dalam bentuk bahan setengah jadi atau bahan jadi, sehingga bisa memiliki nilai tambah.
"Perlu dipikirkan penciptaan nilai tambah perekonomian melalui pengolahan bahan baku menjadi setengah jadi atau bahan jadi," katanya.
Selain Azhar Bafadal sebagai pemateri, juga hadir pemateri Direktur Pengembangan Wilayah Bappenas RI, Sumedi Andono Mulyo, PhD, dan Kepala Puslitbang Wilayah Tata Ruang dan Informasi Spasial Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof. Dr. Sumbangan Baja, M.Phil.
Forum Musrembang tingkat Kabupaten Kolaka yang diselenggarakan Bappeda itu dihadiri seluruh pimpinan SKPD, camat, lurah /kepala desa, tokoh masyarakat dan pegiat lembaga swadaya masyarakat.(Ant).
Pengamat Ekonomi Sultra, Dr Azhar Bafadal pada forum Musrembang di Kolaka, Selasa mengatakan, pertanian masih menjadi potret pembangunan makro ekonomi bagi Kolaka sekaligus menjadi superior pembangunan ekonomi.
"Sektor pertanian masih menjadi tumpuan ekonomi masyarakat Kolaka," ujarnya pada acara Musrembang yang dipimpin Bupati Kolaka, Buhari Matta.
Menurut dosen Fakultas Pertanian Program Pascasarjana Unhalu Kendari ini mengatakan, pendapatan per kapita Kolaka tahun 2010 sebesar 19,73 juta, masih jauh lebih tinggi daripada kabupaten lainnya di Sultra, tetapi masih rendah dibandingkan kondisi nasional dalam pendapatan perkapita.
Azhar juga mengatakan, model pembangunan Gerakan Pembangunan Kawasan Tertinggal (Gerbangkaster) dan Gerakan Pembangunan Masyarakat Sejahtera (Gerbangmastra) yang dicanangkan Pemerintah Kabupaten Kolaka melalui pendekatan partisipatif dan sinergitas sangat berdampak positif terhadap indikator perekonomian daerah ini.
"Kolaka memiliki prospek yang baik sebagai pusat perekonomian di Sultra. Daerah ini bisa mengembangkan daerah perlintasan Sultra - Sulsel, dengan niaga pertanian menjadi andalan dalam memacu penerimaan daerah," ujarnya.
Di Kolaka, lanjut dia, harus sebisa mungkin mencegah produk pertanian dari bumi Mekongga keluar dalam bentuk mentah, tetapi sudah dalam bentuk bahan setengah jadi atau bahan jadi, sehingga bisa memiliki nilai tambah.
"Perlu dipikirkan penciptaan nilai tambah perekonomian melalui pengolahan bahan baku menjadi setengah jadi atau bahan jadi," katanya.
Selain Azhar Bafadal sebagai pemateri, juga hadir pemateri Direktur Pengembangan Wilayah Bappenas RI, Sumedi Andono Mulyo, PhD, dan Kepala Puslitbang Wilayah Tata Ruang dan Informasi Spasial Universitas Hasanuddin (Unhas) Makassar, Prof. Dr. Sumbangan Baja, M.Phil.
Forum Musrembang tingkat Kabupaten Kolaka yang diselenggarakan Bappeda itu dihadiri seluruh pimpinan SKPD, camat, lurah /kepala desa, tokoh masyarakat dan pegiat lembaga swadaya masyarakat.(Ant).