Baubau (ANTARA News) - PT. Pertamina (Persero) secara resmi mengoperasikan Terminal Transit BBM (bahan bakar minyak) di Kota Baubau, Sulawesi Tenggara (Sultra), yang berkapasitas 100.000 kiloliter mulai Februari 2012.

Direktur Utama PT. Pertamina (Persero), Karen Agustiawan di Baubau, Jumat mengatakan, proyek pembangunan Terminal Transit BBM yang dibangun sejak Desember 2008 itu telah menghabiskan dana sekitar Rp330 miliar.

"Pembangunan terminal transit ini diharapkan dapat meningkatkan kehandalan pasokan minyak untuk wilayah Sulawesi dan beberapa wilayah lainnya di kawasan timur Indonesia," ujarnya.

Ia menjelaskan, pembangunan terminal transit BBM di Baubau dimaksudkan untuk mengurangi biaya kelebihan waktu berlabuh di Pelabuhan Makassar yang diakibatkan faktor beban Instalasi di daerah itu sudah melebihi kapasitasnya

Terminal transit tersebut akan mendukung dan melayani kegiatan pemuatan ke Depot Palopo, Kolaka, Muna dan Kota Kendari yang selama ini dilayani Instalasi Makassar, Provinsi Sulawesi Selatan, serta Depot Kolonodale, Banggai dan Luwuk (Sulawesi Tengah), yang sebelumnya dilayani Instalasi Bitung (Sulawesi Utara).

Karen mengatakan, perubahan status dari Depot Baubau menjadi Terminal Transit BBM tersebut diharapkan dapat meningkatkan kehandalan pasokan, serta mengurangi biaya distirbusi BBM untuk wilayah Sulawesi, terutama bagian Selatan dan Tenggara.

"Efisiensi biaya angkutan tanker ke wilayah Sulawesi bagian timur juga akan menghemat jarak suplai sekitar 517 mil, kalau Depot Kolaka, Palopo, Muna, Kendari, Kolonodale dan Luwuk disuplai dari Baubau dibandingkan dari Bitung dan Makassar," ujarnya.

Selain itu, keberadaann Terminal Transit BBM di Baubau juga diharapkan sebagai pendukung Instalasi Makassar dan Bitung serta depot lain di wilayah Nusa Tenggara Timur, bila sewaktu-waktu terjadi krisis BBM di wilayah tersebut.

Terminal Transit BBM di Baubau memiliki kapasitas tangki sebesar 100.00 kiloliter yang terdiri dari jenis solar dan premium.

"Terminal transit BBM ini juga dilengkapi dermaga berbobot 35.000 DWT (dead weight tons), dan 6.500 DWT untuk `loading, unloading, dan bunkering`," ujar Karen.

Acara peresmian Terminal Transit BBM itu digelar di pelataran Kantor PT. Pertamina Kota Baubau dan dihadiri Gubernur Sultra Nur Alam, Wali Kota Baubau MZ. Amirul Tamin, serta jajaran Direksi PT. Pertamina.

Pada acara tersebut, juga pihak PT. Pertamina menyerahkan bantuan program kemitraan bina lingkungan (PKBL) untuk masyarakat, yang diterima Wali Kota Baubau, antara lain bantuan pembangunan rumah ibadah, pendidikan, kesehatan, dan satu unit mobil ambulance.(Ant).

Pewarta : Kadir
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024