Kolaka (ANTARA News) - Warga Kelurahan Tahoa, Kabupaten Kolaka, Sulawesi Tenggara (Sultra) menangkap seekor buaya yang beratnya diperkirakaan 400 kilogram di salah satu lahan tambak ikan bandeng milik warga setempat.

Lukeng (40), salah satu pemilik tambak tempat penangkapan buaya tersebut, Minggu mengatakan, pada Sabtu malam sekitar pukul 18.00 wita dirinya memasang jerat di tambak miliknya untuk menangkap buaya yang selama ini diduga sering memangsa ikan di pertambakanmya.

"Saat itu istri saya mendengar suara ribut di tambak, ternyata saya lihat ada beberapa dua ekor buaya sedang berkelahi, setelah memangsa beberapa ekor ikan bandeng di tambak saya," katanya.

Pada saat itu juga, kata Lukeng,  ia memasang jerat di lokasi yang biasanya dilewati buaya itu,dan hasilnya salah satu buaya terperangkap dalam jeratan tersebut.

"Setelah buaya itu tertangkap, para nelayan yang lain berdatangan untuk membantu menangkap dan mengikat buaya itu," ujarnya.

Menurut dia, penangkapan buaya di sekitar tambak di Kelurahan Tahoa bukan hanya sekali ini saja, tetapi beberapa bulan lalu juga warga menangkap buaya yang sama di muara sungai Tahoa itu.

Buaya yang tertangkap itu dibawa ke rumah kepala lingkungan Tahoa untuk dilaporkan kepada instansi terkait yakni Badan Kelestarian Sumberdaya Alam (BKSDA) dan pihak kepolisian.

"Kami sudah melaporkan keberadaan buaya itu di rumah kami kepada pihak kepolisian dan BKSDA karena kami juga takut keamanaan dari buaya itu sendiri apalagi kini sudah menjadi tontonan warga," katanya.

Hingga kini buaya yang tertangkap itu menjadi tontonan menarik bagi warga sekitar maupun warga yang sementara melintas di jalan raya, sehingga beberapa warga yang membantu menangkap buaya itu juga memasang tarif bagi pengunjung yang ingin melihat buaya itu.

"Uang yang dikumpulkan ini untuk membeli makan buaya ini dan warga yang mau menyumbang juga sifatnya sukarela karena tidak dipatok besarannya," kata beberapa warga yang kini menjaga hewan air tersebut.(Ant).


Pewarta : Darwis Sarkani
Editor : Laode Masrafi
Copyright © ANTARA 2024