Kendari (ANTARA News) - Dana penyertaan modal Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bahteramas di Sulawesi Tenggara hingga saat ini mencapai Rp23,320 miliar lebih yang tersebar pada 12 kabupaten/kota.

Koordinator Pelaksana BPR Bahteramas Sultra, Abdul Razak Yusuf di Kendari, Jumat mengatakan dari besaran dana penyertaan modal itu terhitung hingga posisi November 2011.

"Kami berharap, pada 2012 mendatang, penyertaan modal dari pihak pemerintah Kabupaten/kota termasuk seluruh kepala desa dan lurah se-Sultra lebih meningkatlagi sehingga BPR Bahteramas milik masyarakat Sultra lebih maju dan bersaing dengan bank-bank konvensional lainnya," katanya.

Ia mengatakan, BPR Bahteramas yang baru mulai beroperasi Maret 2011 kini sudah memiliki sebanyak 4.793 nasabah.

Sementara dana pihak ketiga yang sudah masuk nilainya mencapai Rp8,7 miliar yang terdiri dari tabungan sebesar Rp5,9 miliar lebih dan bentuk devosito sebesar Rp2,8 miliar.

Sebagai bank milik masyarakat Sultra, kata Abdul Razak, penyaluran kredit tetap fokus pada sektor usaha mikro yang ada di desa-desa di Sultra yang selama ini tidak pernah tersentuh oleh bank-bank umum lainnya.

BPR dengan modal awal dari APBD sebesar Rp10 miliar yang ditopang melalui dana `block grand` ditiap-tiap desa dan kelurahan yang ada di Sultra.

Sehingga peran desa merupakan pemegang saham BPR yang memiliki hak atas pembagian keuntungan dari operasional di daeerah masing-masing.

Sementara itu Direktur BPR Bahteramas Kota Kendari, Muhammad Nasir mengatakan penyaluran kredit usaha mikro yang sudah dikelola hingga saat ini Rp2,4 miliar dengan jumlah 279 orang nasabah.

"Bila dirata-ratakan, setiap nasabah memperoleh bantuan kredit antara Rp7,5 juta hingga Rp8 juta per orang," katanya seraya menambahkan, penyertaan modal pihak ketiga (DPK) hingga kini baru mencapai Rp1 miliar.

Abdul Razak menamabhkan BPR Bahteramas dengan tujuh cabang pertama yang baru beroperasi Maret 2011 yakni BPR Kota Kendari, BPR Kabupaten Konawe, BPR Kolaka, BPR Konawe Selatan, BPR Bombana, BPR Wakatobi dan BPR Bau-Bau.

Sedangkan lima BPR yang belum beroperasi dengan alasan teretntu (BPR Muna, BPR Kolaka Utara, BPR Buton, BPR Buton Utara dan BPR Kolaka Utara) diharapkan pada janurai 2012 sudah mulai beroperasi.(Ant).

Pewarta : Azis Senong
Editor :
Copyright © ANTARA 2024