Kendari (ANTARA News) - Badan Urusan Logistik (Bulog) Divisi Regional (divre) Sulawesi Tenggara (Sultra), tahun ini telah menyalurkan dana kepada petani padi sebesar Rp116,51 miliar, melalui program pengadaan atau pembelian beras lokal petani.
Kepala kantor Perum Bulog Divre Sultra, Imran Abdullah, di Kendari, Sabtu, mengatakan, dana yang tersalur tersebut berdasarkan jumlah pembelian beras atau pengadaan beras baru mencapai 19.100 ton dari Januari sampai 15 November 2011.
"Harga pembelian beras yang kita lakukan ke petani saat ini sebesar Rp6.100 per kilogram," Kata Imran Abdullah.
Ia mengatakan, Perum Bulog telah menyiapkan dana untuk membeli beras petani lokal berapapun jumlah yang diproduksi setiap tahun.
"Beras yang kita serap tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan penyaluran raskin kepada rumah tangga sasaran (RTS) di Sultra sebanyak 253.157 RTS," katanya.
Menurutnya, beras petani yang diserap tersebut merupakan surplus petani, di luar dari kebutuhan konsumsi yang sudah ada dimasyarakat atau sudah dimiliki pedagang.
Kata Imran, penyerapan atau pembelian beras petani akan maksimal dilakukan akhir November hingga Desember tahun ini, karena saat itu sudah selesai dilakukan panen petani.
"Berdasarkan hasil pembelian saat ini, kami sangat yakin, target pembelian beras sebesar 20.000 ton beras bisa terealisasi hingga akhir tahun. Bahkan kemungkinan ada potensi melebihi target," katanya.
Imran mengatakan, penyerapan beras petani lokal tersebut terbanyak dilakukan di Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana.
"Daerah yang saya sebutkan itu memang merupakan sentra produksi beras di provinsi ini, meskipun beberapa kabupaten lainnya juga memproduksi beras tetapi tidak signifikan jumlahnya," katanya. (Ant).
Kepala kantor Perum Bulog Divre Sultra, Imran Abdullah, di Kendari, Sabtu, mengatakan, dana yang tersalur tersebut berdasarkan jumlah pembelian beras atau pengadaan beras baru mencapai 19.100 ton dari Januari sampai 15 November 2011.
"Harga pembelian beras yang kita lakukan ke petani saat ini sebesar Rp6.100 per kilogram," Kata Imran Abdullah.
Ia mengatakan, Perum Bulog telah menyiapkan dana untuk membeli beras petani lokal berapapun jumlah yang diproduksi setiap tahun.
"Beras yang kita serap tersebut untuk membantu memenuhi kebutuhan penyaluran raskin kepada rumah tangga sasaran (RTS) di Sultra sebanyak 253.157 RTS," katanya.
Menurutnya, beras petani yang diserap tersebut merupakan surplus petani, di luar dari kebutuhan konsumsi yang sudah ada dimasyarakat atau sudah dimiliki pedagang.
Kata Imran, penyerapan atau pembelian beras petani akan maksimal dilakukan akhir November hingga Desember tahun ini, karena saat itu sudah selesai dilakukan panen petani.
"Berdasarkan hasil pembelian saat ini, kami sangat yakin, target pembelian beras sebesar 20.000 ton beras bisa terealisasi hingga akhir tahun. Bahkan kemungkinan ada potensi melebihi target," katanya.
Imran mengatakan, penyerapan beras petani lokal tersebut terbanyak dilakukan di Kabupaten Konawe, Kabupaten Kolaka, Kabupaten Konawe Selatan dan Kabupaten Bombana.
"Daerah yang saya sebutkan itu memang merupakan sentra produksi beras di provinsi ini, meskipun beberapa kabupaten lainnya juga memproduksi beras tetapi tidak signifikan jumlahnya," katanya. (Ant).