Kendari (ANTARA) - PT Vale Indonesia Tbk melalui proyek Indonesia Growth Project (IGP) Pomalaa memperkuat kolaborasi dengan Pemerintah Kabupaten Kolaka dalam menanggulangi penyakit menular berisiko tinggi di tengah pesatnya pertumbuhan kawasan industri.
Langkah ini diwujudkan melalui Sosialisasi Pencegahan HIV-AIDS dan Tuberkulosis (TB) sebagai bagian dari program Kolaka Sehat, Bersih, dan Berdaya.
Kegiatan yang digelar di Kelurahan Dawi-Dawi, Kecamatan Pomalaa, tersebut bertujuan meningkatkan kesadaran masyarakat, menyusul tren peningkatan mobilitas penduduk dan kasus penyakit menular di wilayah tersebut.
Berdasarkan Profil Kesehatan Kabupaten Kolaka 2023, kasus baru HIV dilaporkan mencapai 46 kasus, meningkat dari tahun sebelumnya dengan 56,5 persen terjadi pada kelompok usia produktif. Selain itu, surveilans TB mencatat 305 pasien positif dari 1.514 orang terduga TB.
Kepala Puskesmas Pomalaa dr. Alriani Hamzah, Kamis, menekankan pentingnya sinergi ini.
“Dengan meningkatnya jumlah penduduk akibat aktivitas industri, risiko penyebaran penyakit menular juga meningkat. Kami sangat mengapresiasi kolaborasi PT Vale ini untuk menanggulangi dan mencegah penyebaran penyakit secara lebih efektif,” ujarnya.
Di tempat yang sama, Camat Pomalaa Rachmat Hidayat Gavoer, menambahkan bahwa banyaknya tenaga kerja dari luar daerah menuntut kewaspadaan kolektif.
Ia mengapresiasi langkah proaktif PT Vale yang turut andil dalam tanggung jawab pencegahan.
"Jangan takut untuk berobat, karena HIV bisa dikendalikan dengan pengobatan rutin,” ucap Rachmat.
Dari sisi perusahaan, Project Engineer PT Vale IGP Pomalaa Achmad Siswandi Asdam menegaskan bahwa program kesehatan masyarakat adalah pilar penting dari Environmental, Social, and Governance (ESG) perusahaan.
"Kami ingin memastikan setiap langkah operasional perusahaan memberi dampak positif bagi kelestarian lingkungan dan kesejahteraan masyarakat," ujar Achmad.
Achmad Siswandi Asdam merinci bahwa komitmen PT Vale diwujudkan tidak hanya melalui edukasi, tetapi juga bantuan konkret, seperti:
. Beasiswa dokter spesialis untuk memperkuat SDM kesehatan lokal.
. Peningkatan kapasitas tenaga medis melalui pelatihan dan sertifikasi.
. Bantuan alat kesehatan bagi RSUD Tipe D Pomalaa.
. Pembangunan sistem deteksi dini berbasis komunitas.
“Melalui deteksi dini, kita berharap masyarakat dapat terlindungi sejak awal. Upaya-upaya seperti ini akan terus kami lakukan secara berkelanjutan di wilayah pemberdayaan perusahaan,” jelas Achmad Siswandi Asdam.

