Kendari (ANTARA) - Stasiun Geofisika Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Kendari mencatat wilayah Kabupaten Kolaka Timur (Koltim) Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) dilanda sebanyak 556 kali gempa bumi sejak Januari hingga 26 Mei 2025.
Kepala Stasiun Geofisika BMKG Kendari Rudin saat ditemui di Kendari Senin, mengatakan bahwa rentetan gempa yang mencapai ratusan kali itu bermula di wilayah Kecamatan Loea Koltim pada 24 Januari 2025 dengan kekuatan magnitudo 4,9.
Ia menjelaskan, hingga hari ini rilis terbaru BMKG mendeteksi wilayah tersebut kembali diguncang gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3,1 pada pukul 13.30 WITA.
"Gempa Magnitudo 3.1 yang terjadi saat ini merupakan kejadian gempa bumi yang ke-556 kali," kata Rudin.
Dia menerangkan, berdasarkan data dari BMKG, titik gempa magnitudo 3,1 tersebut terletak pada koordinat 4.11 Lintang Selatan (LS), 121.86 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat pada jarak 4 kilometer Barat Daya Loea Kolaka Timur Sultra.
Jenis gempa bumi itu merupakan kategori dangkal pada kedalaman dua kilometer yang getaranya terasa sampai di wilayah Kabupaten Kolaka.
Penyebab gempa bumi itu masih sama dengan rentetan-rentetan sebelumnya yang diakibatkan oleh aktivitas sesar aktif di wilayah Barat Daya Kecamatan Loea Koltim.
"Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi tidak berpotensi tsunami," ujarnya.
Rudin menyampaikan pula, meskipun getaran gempa bumi dengan kekuatan magnitudo 3,1 di Loea berada di skala III MMI atau terasa di dalam rumah, hingga kini belum ada laporan kerusakan bangunan dampak gempa bumi yang diterima BMKG.
"Kepada masyarakat diimbau agar tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya," tambah Rudin.

