Jakarta (ANTARA) - Presiden Prabowo Subianto bertolak dari Jakarta ke Bandar Seri Begawan, Brunei Darussalam, Rabu, untuk kunjungan kenegaraan dan bertemu dengan Sultan Brunei Darussalam Hassanal Bolkiah.
Di Pangkalan Udara TNI AU (Lanud) Halim Perdanakusuma, Jakarta, Rabu pagi, Pesawat Kepresidenan PK-GRD yang membawa Presiden Prabowo lepas landas pada pukul 07.00 WIB.
Dalam kunjungannya ke Bandar Seri Begawan, Presiden Prabowo didampingi oleh Menteri Luar Negeri Sugiono dan Sekretaris Kabinet Teddy Indra Wijaya.
Sementara itu, beberapa pejabat yang melepas keberangkatan Presiden Prabowo, di antaranya Kapolda Jaya Irjen Pol. Karyoto, dan Pangdam Jaya Mayjen TNI Rafael Granada Baay.
Presiden, sebelum masuk pesawat, menyalami satu per satu pejabat-pejabat yang melepas keberangkatan dirinya. Prabowo mengenakan safari berwarna krem, sementara Menlu Sugiono mengenakan batik berwarna cokelat.
Biasanya, Presiden sebelum masuk pesawat menyempatkan diri untuk membalikkan badan dan melambaikan tangan kepada mereka yang melepas keberangkatan Presiden. Namun, Presiden pada pagi ini tidak melakukan itu dan langsung masuk ke kabin pesawat.
Di Bandar Seri Begawan, agenda Presiden dijadwalkan berlangsung selama kurang lebih setengah hari. Informasi yang dihimpun ANTARA, Presiden Prabowo dijadwalkan tiba di Bandar Seri Begawan pada pukul 10.00 WIB. Kemudian, agenda kenegaraan bakal berlangsung di Istana Nurul Iman.
Di Istana Nurul Iman, Presiden Prabowo diagendakan untuk menerima anugerah gelar kehormatan dari Sultan Brunei Darussalam.
Presiden Prabowo bersama rombongan kemudian dijadwalkan langsung kembali ke Jakarta, dan tiba di Lanud Halim Perdanakusuma pada Rabu sekitar pukul 16.00 WIB.
Presiden Prabowo terakhir kali berbincang melalui sambungan telepon dengan Sultan Hassanal Bolkiah pada bulan lalu (5/4) bersama Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim, Presiden Filipina Ferdinand Marcos Jr, dan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong.
Empat pemimpin negara itu berbagi pandangan masing-masing terkait kebijakan tarif Trump, dan mengoordinasikan respons bersama terhadap kebijakan tersebut.
