Kendari (ANTARA) - Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas II Baubau, Sulawesi Tenggara, mengidentifikasi dan melakukan evaluasi menyeluruh terhadap pelaksanaan Angkutan Laut Lebaran (Angleb) 2025 di Pelabuhan Murhum daerah itu untuk meningkatkan pelayanan dan kelancaran pelaksanaan angkutan laut di masa mendatang.
Kepala KSOP Kelas II Baubau, Taher Laitupa, di Baubau, Senin, mengungkapkan hasil evaluasi adanya beberapa kekurangan diantaranya pengusulan pembangunan kanopi untuk kegiatan embarkasi-debarkasi penumpang sehingga lebih berjalan lancar.
"Kegiatan embarkasi debarkasi ini kan lancar kalau di Baubau. Tapi kalau misalnya pada saat hujan, penumpang otomatis kita hentikan sementara sampai reda baru bisa naik atau turun. Maka itu, satu kekurangan yang kita lihat di situ," ujar Taher.
Karena itu, kata dia, pihaknya ke depan akan mengkoordinasikan ke pusat terkait hal tersebut.
Selain infrastuktur itu, kata dia, penertiban akses masuk ruang tunggu terminal yang memiliki tiket dan guna menjaga ketertiban, kenyamanan dan keselamatan menjadi evaluasi pihaknya juga.
"Staf kami di lapangan sudah kami tegaskan, yang masuk terminal hanya penumpang yang memiliki tiket. Itu komitmen yang harus dijalankan sesuai SOP (standar operasional prosedur). Karena kita khawatirkan nanti kalau terjadi apa-apa, mereka kan siapa yang bertanggungjawab," tegasnya.
Penertiban itu sebagai upaya agar pelaksanaan angkutan laut di pelabuhan Murhum Baubau lebih berjalan dengan lancar kedepannya.
"Tujuannya, kalau misalnya ada kekurangan yang memang perlu kita benahi dan kita harus perbaiki untuk ke depan, supaya jangan dari tahun ke tahun persoalannya cuma itu-itu saja," ujarnya.
Evaluasi pelaksanaan Angleb 2025 akan menjadi landasan bagi KSOP Baubau dalam mempersiapkan angkutan Natal dan Tahun Baru mendatang. Pihaknya berkomitmen untuk terus meningkatkan kualitas pelayanan dan pengawasan demi terciptanya perjalanan laut yang aman dan nyaman bagi masyarakat.