Sebanyak 96 rekornas para-atletik pecah di Peparnas Papua
Jayapura (ANTARA) - Sebanyak 96 rekor nasional nomor pertandingan cabang olahraga para-atletik pecah selama penyelenggaraan Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XVI Papua.
Data yang dihimpun Antara dari Technical Delegates (TD) Para-Atletik, Sabtu, pemecahan rekornas dilakukan oleh atlet elite maupun atlet debut.
Atlet elite adalah mereka yang pernah berlaga di ajang olahraga internasional dan hanya diperbolehkan mengambil satu nomor pertandingan pada Peparnas Papua.
Sejumlah paralimpian juga tercatat sebagai pemecah rekornas, antara lain sprinter asal Jawa Tengah Karisma Evi Tiarani di nomor 100 meter T43-44 putri.
Evi yang pernah berlaga di Paralimpiade Tokyo itu mencatatkan waktu 15,00 detik yang mampu mempertajam rekornas yang dicetaknya sendiri pada Peparnas 2016 di Jawa Barat, dengan catatan waktu 15,02 detik.
Ada pula Jaenal Aripin, pebalap kursi roda yang turun di nomor 100 meter T54 putra dengan mencatatkan waktu tercepat, yakni 14,76 detik.
Catatan waktu itu memperbaiki rekornas yang dicetaknya pada Peparnas Jabar, yakni 15,51 detik.
Tak ketinggalan, sprinter Saptoyogo Purnomo yang turun di nomor 100 meter T37 putra dengan catatan waktu 11,78 detik atau memecahkan rekornas yang dicetak Zeth Karanen dari Papua dengan 12,72 detik pada Peparnas Jabar.
Dari 96 rekornas tersebut, tujuh di antaranya adalah rekor baru yang dicetak di Peparnas Papua.
Di antaranya, Slamet Wahyu Jati dari Jawa Tengah yang mencetak rekornas nomor 400 meter T12 putra.
Nur Ferry Pradana dari Sumatra Utara mencetak rekornas nomor 400 meter T47 putra, dan Eko Saputra, sprinter dari Sumut pada nomor 100 meter T12 putra.
Peparnas Papua diikuti oleh 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi pada 6-13 November 2021.
Tuan rumah membuat sejarah dengan menjadi juara umum Peparnas Papua dengan mengoleksi 127 emas, 87 perak, dan 93 perunggu.
Penutupan Peparnas dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, sementara pembukaan dilakukan oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin.
Data yang dihimpun Antara dari Technical Delegates (TD) Para-Atletik, Sabtu, pemecahan rekornas dilakukan oleh atlet elite maupun atlet debut.
Atlet elite adalah mereka yang pernah berlaga di ajang olahraga internasional dan hanya diperbolehkan mengambil satu nomor pertandingan pada Peparnas Papua.
Sejumlah paralimpian juga tercatat sebagai pemecah rekornas, antara lain sprinter asal Jawa Tengah Karisma Evi Tiarani di nomor 100 meter T43-44 putri.
Evi yang pernah berlaga di Paralimpiade Tokyo itu mencatatkan waktu 15,00 detik yang mampu mempertajam rekornas yang dicetaknya sendiri pada Peparnas 2016 di Jawa Barat, dengan catatan waktu 15,02 detik.
Ada pula Jaenal Aripin, pebalap kursi roda yang turun di nomor 100 meter T54 putra dengan mencatatkan waktu tercepat, yakni 14,76 detik.
Catatan waktu itu memperbaiki rekornas yang dicetaknya pada Peparnas Jabar, yakni 15,51 detik.
Tak ketinggalan, sprinter Saptoyogo Purnomo yang turun di nomor 100 meter T37 putra dengan catatan waktu 11,78 detik atau memecahkan rekornas yang dicetak Zeth Karanen dari Papua dengan 12,72 detik pada Peparnas Jabar.
Dari 96 rekornas tersebut, tujuh di antaranya adalah rekor baru yang dicetak di Peparnas Papua.
Di antaranya, Slamet Wahyu Jati dari Jawa Tengah yang mencetak rekornas nomor 400 meter T12 putra.
Nur Ferry Pradana dari Sumatra Utara mencetak rekornas nomor 400 meter T47 putra, dan Eko Saputra, sprinter dari Sumut pada nomor 100 meter T12 putra.
Peparnas Papua diikuti oleh 1.985 atlet penyandang disabilitas dari 34 provinsi pada 6-13 November 2021.
Tuan rumah membuat sejarah dengan menjadi juara umum Peparnas Papua dengan mengoleksi 127 emas, 87 perak, dan 93 perunggu.
Penutupan Peparnas dilakukan langsung oleh Presiden Jokowi, sementara pembukaan dilakukan oleh Wakil Presiden RI KH Ma'ruf Amin.