Jakarta (ANTARA) - Operator seluler Smartfren memundurkan uji coba jaringan 5G untuk konsumen yang semula dijadwal pada awal tahun ini karena mereka menggunakan perangkat dari perusahaan China ZTE, serta bertepatan dengan wabah virus corona (COVID-19).
“Kemarin kami sudah mau uji coba 5G, cuma karena peralatan kami dari ZTE. Karena ada virus corona, kami terpaksa jadwal ulang, supaya lebih aman,” ujar Chief Brand Officer Smartfren, Roberto Saputra, usai konferensi pers “WOW Concert 2020” di Jakarta, Selasa.
Roberto mengatakan uji coba 5G berikutnya akan lebih menyasar konsumen, setelah dilakukan di industri.
Dari segi teknologi, menurut Roberto, Smartfren telah siap untuk menghadirkan 5G, ketika pemerintah nanti menggelar jaringan internet generasi kelima.
Telah menghadirkan 4G di seluruh jaringannya, Roberto melanjutkan, saat ini Smartfren terus meningkatkan kualitas jaringan, terutama di daerah-daerah tertinggal.
“Karena penambahannya cukup banyak, makanya kita menyediakan pengalaman konsumen yang lebih baik,” kata Roberto.
Smartfren melakukan uji coba jaringan 5G di sektor industri pada Agustus 2019.
Operator seluler itu melakukan uji coba di pabrik pengolahan kelapa sawit di Marunda, Bekasi, milik Smart Tbk, yang masih satu grup dengan mereka.
Smartfren melakukan uji coba jaringan 5G untuk menggunakan frekuensi 28GHz milimeter wave. Salah satu hasil uji coba menunjukkan jaringan berada di kecepatan maksimum untuk mengunduh 8,7 gigabita per detik.