Kendari (Antaranews Sultra) - Harga barang kebutuhan pokok seperti telur ayam di sejumlah pasar tradisional dan pasar induk di Kota Kendari, Sulawesi Tenggara, menjelang Natal 25 Desember 2018 maupun Tahun Baru 2019 tidak berpengaruh signifikan.
Keterangan dari Dinas Perindag Sultra, Jumat, harga telur saat iniu masih pada kisaran Rp26.000 per kilogram atau justru mengalamai penuruhan tipis dibanding dua pekan sebelumnya yang pernah mencapai Rp27.000 per kilogram.
"Memang pernah naik harganya saat mendekati perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, yang pernah mencapai Rp30.000 per kilogram, namun setelah sepekan berlalu kembali berangsur normal hingga posisi Rp26.000 per kilogram," kata Kepala Seksi Perdagangan dan analisa pasar Disperindag Sultra Darmin.
Ia mengatrakan, perubahan harga menjelang Natal dan Tahun Baru, tidak terlalu besar karena mungkin masyarakat yang merayakan tahun baru jumlahnya lebih sedikit dibanding pada peryaaan Idul Fitri dan Idul Adha yang biasanya menjelang perayaan cenderung seketika harga sembako itu melonjak naik.
Selain harga telur, kata Darmin, juga harga daging masih stabil dan saat ini pada kisaran Rp117.500 per kilogram. Dan kalaupun naik hanya pada menjelang perayaan hari "H" nya saja.
Produk telur yang kini menjadi kebutuhan masyarakat Kendari dan kabupaten lain di Sultra, sekitar 65-75 persen masih di pasok dari luar daerah yakni Kabupaten Sidrap dan Pinrang Sulawesi Selatan (Sulsel).
Sementara produk telur lokal di Sultra hanya bisa memasok antara 10-20 persen itupun pada bulan-bulan tertentu, sebab yang menjadi kurangya produk telur di Sultra dipengaruhi dari pakan ternak yang hampir 90 persen di antarpulaukan dari laur daerah, ujarnya.