"Seluruh jajaran pengurus dan kader PDIP belum memikirkan pencalonan presiden, melainkan masih berkosentrasi pada pemenangan pemilihan umum legislatif 2014," kata Ketua DPD PDIP Sultra, Hugua di Kendari, Rabu.
Menurut dia, keputusan berkosentrasi pada pemenangan Pemilu legislatif 2014 tersebut diambil jajaran pegurus PDIP pada rapat kerja nasional (Rakernas) yang berlangsung di Jakarta pada akhir pekan lalu.
Pada Rakernas yang dipimpin langsung Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri itu kata dia, DPP PDIP menargetkan merebut satu kursi pada setiap daerah pemilihan di Indonesia. "Kalau PDIP bisa merebut satu kursi satu daerah pemilihan, maka PDIP bisa menguasai 27 persen kursi di DPR RI," katanya.
Itu artinya, PDIP hampirkan dipastikan akan mengusung kadernya sendiri untuk menjadi calon presiden pada Pilpres 2014 nanti. "Siapa yang akan ditetapkan sebagai calon presiden, sepenuhnya sudah dipercayakan kepada Ketua Umum DPP PDIP, Megawati Soekarnoputri. Amanah tersebut diberikan kepada Ketua Umum pada Kongres PDIP di Bali pada tahun 2011," katanya.
Ia mengatatan, siapa pun yang akan ditunjuk oleh Ketua umum Partai menjadi calon presiden, menjadi kewajiban seluruh pengurus, kader dan simpatisan PDIP untuk menyukseskannya.
Ditanya apakah ada kemungkinan Ketua Umum DPP PDIP menunjuk Joko Widodo yang saat ini popularitasnya melejit sebagai calon presiden, Hugua mengatakan semua kemungkinan bisa saja terjadi.
Yang pasti, kata dia, dalam rapat kerja nasional PDIP, Ketua Umum Megawati sudah memberi sinyal perlunya regenerasi kepemimpinan di tubuh PDIP. "Bagi PDIP, figur presiden saat ini belum terlalu penting untuk dibicarakan. Yang terpenting saat ini, bagaimana PDIP bisa merebut simpati rakyat pemilih hingga 27 persen pada Pemilu legislatif 2014 nanti," katanya.
Untuk bisa meraih target nasional perolehan suara PDIP sebesar 27 persen pada Pemilu legislatif 2014 kata dia, DPD PDIP Sultra dalam waktu dekat akan membekali calegnya dengan berbagai pengetahuan, terutama pengetahuan tentang strategi merebut simpati rakyat. "Strategi merebut simpati rakyat sangat penting diajarkan kepada seluruh caleg PDIP, sehingga saat terjun di tengah masyarakat bisa menarik simpati rakyat dan memilih caleg dari PDIP," katanya.
Selain akan dibekali dengan materi strategi memenangkan Pemilu legislatif lanjut Hugua, caleg PDIP juga akan diberi pengetahuan tentang ideologi partai dan wawasan kebangsaan dalam bingkai NKRI yang dikenal dengan empat pilar wawasan kebangsaan.
Dengan begitu ujarnya, ketika caleg yang bersangkutan terpilih menjadi wakil rakyat, benar-benar bisa memperjuangkan aspirasi rakyat sesuai dengan ideologi partai. "Ideologi PDIP dikenal dengan trisakti, yakni berdaulat dalam politik, mandiri dalam ekonomi dan berkepribadian dalam kebudayaan bangsa," katanya.