Kendari (ANTARA) - Gubernur Sulawesi Tenggara (Sultra) Andi Sumangerukka meminta Musyawarah Wilayah (Muswil) Partai Kebangkitan Bangsa (Muswil PKB) Sultra menjadi momentum untuk melahirkan kader dan pemimpin yang bisa mendukung pembangunan daerah dan pendidikan di Bumi Anoa.

Gubernur Sultra Andi Sumangerukka saat ditemui, Senin menyampaikan bahwa, muswil PKB merupakan proses politik internal dalam menyiapkan calon pemimpin daerah maupun nasional.

"Kami meminta melalui musyawarah wilayah ini dapat menghasilkan keputusan politik yang terbaik bagi DPW PKB Sultra," ungkapnya.

Gubernur Sultra menyampaikan partai politik merupakan wadah sarana komunikasi politik, corong dan penyalur aspirasi masyarakat. 

Di sisi lain, parpol juga menjadi ruang pembelajaran bersama untuk menyatukan tujuan demi mendukung pembangunan. 

"Kita ketahui, partai politik tidak dibangun untuk menjadi partai penguasa, tetapi dibangun untuk mewujudkan cita-cita kemerdekaan bangsa yaitu, melindungi segenap bangsa dan seluruh tumpah darah Indonesia," jelas Andi Sumangerukka.

Ia menuturkan sebagai partai politik, PKB telah terbukti melahirkan kader dan pemimpin daerah yang berorientasi pada pembangunan baik di kepemimpinan daerah maupun tingkat nasional.

Apalagi, kata dia, iklim demokrasi di Indonesia telah menciptakan suasana kondusif bagi pembangunan nasional melalui pengkaderan di partai politik.

Sementara itu, Wakil ketum DPP PKB, Jazilul Fawaid Al Hafidz, menyampaikan kader PKB selalu didorong untuk berkolaborasi dengan pemerintah daerah membangun Sulawesi Tenggara dan mempercepat kesejahteraan masyarakat.

Jazilul mengatakan visi dan misi partai PKB, ingin memberikan kontribusi besar bagi Sulawesi Tenggara melalui kolaborasi dengan pemerintah daerah utamanya di bidang pendidikan.

"Kita tau pendidikan itu selalu berubah-udah arah dan kebijakannya, tiap lima tahun," katanya.

Ia meminta pemerintah Sulawesi Tenggara punya konsen terhadap pendidikan karena menjadi modal masa depan membangun daerah, apalagi Sultra kaya akan sumber daya alam.

"Tidak ada satupun negara atau daerah di dunia yang maju kecuali pendidikan maju," sebutnya.

Jazilul menyadari, adanya kesenjangan kualitas pendidikan antara wilayah Indonesia bagian barat, tengah maupun timur. Hal ini berdampak pada kesejahteraan yang merata.

"Kalau dihitung potensi alam, antara Pulau Jawa dengan Sulawesi kalau soal energi di sini (Sultra) pemenangnya," ungkapnya.

Tetapi, lanjutnya, kekayaan alam itu harus memberikan kontribusi nyata ke masyarakat jika dikelola oleh sumber daya manusia (SDM) yang maju.

"Sehingga salah satu misi kader-kader PKB buat memajukan SDM melalui lembaga pendidikan untuk membangun daerah," tambahnya.


Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra/La Ode Ari
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2025