Kendari (ANTARA) - Pemerintah Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) melalui Dinas Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) telah membangun lima unit pembangkit listrik tenaga air hingga semester I tahun 2025.
Kepala Bidang Energi Baru Terbarukan Dinas ESDM Provinsi Sultra, Dewi Rosaria Amin dihubungi di Kendari, Jumat, mengatakan bahwa pembangunan ini merupakan bagian dari upaya pemanfaatan energi baru terbarukan (EBT), khususnya tenaga air.
Ia menyebutkan bahwa pembangkit tersebut terdiri atas dua unit Pembangkit Listrik Tenaga Minihidro (PLTM) dan tiga unit Pembangkit Listrik Tenaga Mikrohidro (PLTMH) yang tersebar di beberapa daerah.
“Dua PLTM yang dibangun berada di Kota Baubau, masing-masing dengan kapasitas 1,6 megawatt (MW) dan 0,8 MW,” katanya.
Dia melanjutkan kedua unit tersebut termasuk dalam daftar Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) yang diterbitkan oleh PLN, dan telah berkontribusi terhadap penyediaan energi di kawasan tersebut.
Sementara itu, tiga PLTMH yang telah direalisasikan berasal dari program Dana Alokasi Khusus (DAK) Dinas ESDM. Ketiganya dibangun secara bertahap mulai tahun 2017 hingga 2018, yaitu PLTMH Uete, PLTMH Tutui, dan PLTMH Tamborasi.
Masing-masing pembangkit memiliki kapasitas kecil, namun cukup untuk menerangi ratusan rumah di desa terpencil.
“Kelima pembangkit ini adalah bukti komitmen pemerintah daerah dan PLN dalam memperluas akses energi bersih dan terjangkau, terutama di daerah-daerah yang belum terlayani listrik secara optimal,” lanjutnya.
Dewi menabahkan selain lima unit yang telah dibangun, saat ini terdapat beberapa proyek pembangkit tenaga air lain yang tengah dalam tahap konstruksi dan perencanaan, seperti PLTM Lapai-2 dan PLTA Konawe Pelosika.
Proyek-proyek ini masuk dalam RUPTL 2025–2034 dan ditargetkan mulai beroperasi secara bertahap mulai 2025 hingga 2032.
Dinas ESDM Provinsi Sultra juga telah merencanakan kegiatan inventarisasi potensi energi air di berbagai kabupaten yang dinilai masih memiliki potensi besar, seperti Konawe Utara, Konawe, Kolaka, Kolaka Utara dan Buton.
"Kegiatan ini dijadwalkan berjalan mulai tahun 2025 guna mendukung perencanaan pembangunan pembangkit EBT selanjutnya," jelasnya.