Kendari (ANTARA) - Satu-satunya jalanan yang dijadikan akses keluar dan masuk menuju Desa Ronta, Kecamatan Bonegunu, Kabupaten Buton Utara (Butur), Provinsi Sulawesi Tenggara (Sultra) nyaris putus disebabkan proyek pengerjaan jembatan yang mangkrak.
Salah seorang warga Desa Ronta Varin saat ditemui di buton Utara, Kamis, mengatakan bahwa para pengguna jalan di daerah tersebut mesti berhati-hati untuk melintas di jembatan tersebut.
"Kini kondisinya makin memprihatinkan, salah satu sisi (jembatan) hanya dipasangi balok kayu," kata Varin.
Dia menyebutkan bahwa jembatan atau deker tersebut sudah sejak lima tahun terakhir rusak, namun berkali-kali diganti warga dengan bahan seadanya, mulai dari papan tebal, pohon kelapa, hingga balik kayu. Terakhir terpaksa ditimbun hingga menutup aliran air.
"Sekarang rusak mi lagi, Lama-lama tidak bisa kita lewat," ujarnya.
Pada akhir 2024 lalu, akses di desa tersebut sempat terputus total, warga yang desa juga kemudian berinisiatif menimbun jalan itu hingga dapat dilalui. Warga juga pernah mengusulkan pengadaan boks Culvert di rapat desa untuk deker itu, akan tetapi tak juga terealisasi.
Deker itu merupakan proyek mangkrak Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Buton Utara tahun anggaran 2023 yang tidak dituntaskan hingga saat ini. Realisasi pekerjaan pun tidak lebih dari 30 persen.
Kepala Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Buton Utara La Madia menyampaikan bahwa proyek itu sudah dikerjakan dan selesai.
Menurutnya, jika proyek yang dikerjakan oleh CV Ronta Esa Pratama dengan anggaran Rp46 juta itu tidak dituntaskan, dia baru akan menghubungi kontraktor proyek tersebut untuk dimintai keterangan.
"Nanti saya panggil dia supaya urus itu," jelas La Madia.