Kendari (ANTARA) - Basarnas Kendari mencatat 69 operasi penyelamatan telah dilakukan terhadap para korban bencana alam, kecelakaan kapal, hingga kondisi membahayakan manusia di wilayah hukumnya hingga 20 November 2024.

Kepala Basarnas Kendari Aminuddin PS melalui Humas Wahyudi saat dihubungi di Kendari, Rabu, mengatakan wilayah kerja Basarnas Kendari meliputi 17 kabupaten/kota se-Sulawesi Tenggara (Sultra), termasuk daerah Sorowako, Kabupaten Luwu Timur, Provinsi Sulawesi Selatan (Sulsel).

"Selama periode Januari sampai 20 November 2024 hari ini, jumlah kejadian yang ditangani Kantor Pencarian dan Pertolongan atau KPP Kendari atau Basarnas ada 69 kejadian," kata Wahyudi.

Dia menyampaikan jumlah tersebut dengan rincian sebanyak 28 operasi penyelamatan terhadap laporan kecelakaan kapal, tiga kasus bencana alam, dan sebanyak 38 laporan terkait dengan kondisi membahayakan manusia.

"Untuk bencana banjir ada di Kota Kendari dua dan satu di Kabupaten Konawe Utara," sebutnya.

Dia menjelaskan untuk total korban yang berhasil diselamatkan dalam 69 operasi Basarnas Kendari itu, terdapat sebanyak 503 korban, sedangkan yang ditemukan dalam keadaan meninggal dunia sebanyak 26 orang.

"Untuk yang hilang dan belum ditemukan itu ada sebanyak 10 korban, totalnya semua ada sebanyak 539 korban sepanjang 20 November 2024 ini," ujarnya.

Sedangkan untuk operasi pada periode 1 November sampai dengan 20 November, kata dia, terdapat tiga operasi penyelamatan yakni laporan kecelakaan kapal di Kabupaten Wakatobi, operasi SAR orang hilang di hutan Konawe, dan operasi SAR kecelakaan kapal di Kabupaten Buton Tengah.

Dia mengimbau kepada seluruh masyarakat beraktivitas di laut dan darat untuk selalu memperhatikan keamanan diri agar terhindar dari hal-hal yang tidak diinginkan.

Pewarta : La Ode Muh. Deden Saputra
Editor : Zabur Karuru
Copyright © ANTARA 2024