Jakarta (ANTARA) - Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto memastikan TNI terus berkoordinasi dengan Polri dan forum koordinasi pimpinan daerah (forkopimda) untuk menjaga situasi menjelang Pilkada 2024 tetap kondusif.
Agus menjelaskan TNI juga rutin memperbarui informasi mengenai situasi keamanan menjelang Pilkada 2024.
“Setiap wilayah punya klasifikasi sendiri-sendiri, berbeda di Pulau Jawa, Aceh, dan Papua. Jadi, standar pengamanannya berbeda. Tentunya kami juga koordinasi dengan kepolisian dan forkopimda yang ada di wilayah,” kata Agus Subiyanto menjawab pertanyaan mengenai Pilkada 2024 saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Senin.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menjadwalkan pemungutan suara untuk Pilkada 2024 berlangsung serentak di 545 daerah pada 27 November 2024. Daerah-daerah itu mencakup 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dalam Indeks Kerawanan Pilkada 2024 menunjukkan sebanyak 21 daerah diyakini rawan, dengan rincian 15 daerah mempunyai tingkat kerawanan tinggi dan enam daerah lainnya dengan tingkat kerawanan sedang.
Sebanyak 15 daerah yang tingkat kerawanannya tinggi meliputi Aceh, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Di daerah dengan tingkat kerawanan tinggi, jenis kerawanannya mencakup konflik di antara pasangan calon, bentrok antarpendukung fanatik, konflik elite politik, konflik di daerah basis sampai dengan konflik bersenjata yang terjadi di Papua.
Sementara itu, enam daerah dengan tingkat kerawanan sedang meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
Di daerah-daerah yang tingkat kerawanannya sedang, ancaman konflik mencakup konflik yang dipicu rivalitas antarpasangan calon, terutama yang petahana (incumbent) dan nonpetahana, kemudian politisasi SARA.
Indeks Kerawanan Pilkada 2024 itu pernah dipaparkan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat rapat bersama Komisi I DPR RI pada 21 Maret 2024. Data yang sama kemudian dipaparkan kembali oleh Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI Laksamana Madya TNI Maman Firmansyah saat memberikan pembekalan kepada 1.000 lebih perwira TNI dan Polri acara Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan Tahun 2024 di Markas Komando Sekolah Staf Komando TNI AL (Seskoal), Jakarta, pada 8 Mei 2024.
Agus menjelaskan TNI juga rutin memperbarui informasi mengenai situasi keamanan menjelang Pilkada 2024.
“Setiap wilayah punya klasifikasi sendiri-sendiri, berbeda di Pulau Jawa, Aceh, dan Papua. Jadi, standar pengamanannya berbeda. Tentunya kami juga koordinasi dengan kepolisian dan forkopimda yang ada di wilayah,” kata Agus Subiyanto menjawab pertanyaan mengenai Pilkada 2024 saat ditemui pada sela-sela kegiatannya di Jakarta, Senin.
Komisi Pemilihan Umum (KPU) RI menjadwalkan pemungutan suara untuk Pilkada 2024 berlangsung serentak di 545 daerah pada 27 November 2024. Daerah-daerah itu mencakup 37 provinsi, 415 kabupaten, dan 93 kota.
Badan Intelijen Strategis (BAIS) TNI dalam Indeks Kerawanan Pilkada 2024 menunjukkan sebanyak 21 daerah diyakini rawan, dengan rincian 15 daerah mempunyai tingkat kerawanan tinggi dan enam daerah lainnya dengan tingkat kerawanan sedang.
Sebanyak 15 daerah yang tingkat kerawanannya tinggi meliputi Aceh, Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Sulawesi Utara, Maluku, Maluku Utara, Papua, Papua Barat, Papua Barat Daya, Papua Tengah, Papua Pegunungan, dan Papua Selatan.
Di daerah dengan tingkat kerawanan tinggi, jenis kerawanannya mencakup konflik di antara pasangan calon, bentrok antarpendukung fanatik, konflik elite politik, konflik di daerah basis sampai dengan konflik bersenjata yang terjadi di Papua.
Sementara itu, enam daerah dengan tingkat kerawanan sedang meliputi Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Selatan.
Di daerah-daerah yang tingkat kerawanannya sedang, ancaman konflik mencakup konflik yang dipicu rivalitas antarpasangan calon, terutama yang petahana (incumbent) dan nonpetahana, kemudian politisasi SARA.
Indeks Kerawanan Pilkada 2024 itu pernah dipaparkan oleh Panglima TNI Jenderal TNI Agus Subiyanto saat rapat bersama Komisi I DPR RI pada 21 Maret 2024. Data yang sama kemudian dipaparkan kembali oleh Komandan Komando Pembinaan Doktrin, Pendidikan, dan Latihan (Dankodiklat) TNI Laksamana Madya TNI Maman Firmansyah saat memberikan pembekalan kepada 1.000 lebih perwira TNI dan Polri acara Program Kegiatan Bersama (PKB) Kejuangan Tahun 2024 di Markas Komando Sekolah Staf Komando TNI AL (Seskoal), Jakarta, pada 8 Mei 2024.